Kenapa di kasih judul debat? Memang ini ceritanya tentang debat. Antara ibu,aku dan mbak. Mungkin karena genetik ku yg sisipan batak dari ayah, jadinya keras kepala bukan main. Tapi masalahnya bukan hanya aku yg keras kepala tpi hampir semua keras kepala. Ini semua berawal dari omongan sekolah ikatan dinas. Aku sudah daftar salah satu ikatan dinas yg memang aku inginkan dan sudah aku bisa bayangkan kalau nanti aku ketrima aku nanti gimana. Tapi mbak ku bilang daftar STIS(ilmu statistika) yg basicnya mat harus kental. Sedangkan aku gak suka sama sekali. Bukan gk sukanya gimana emang karena aku otak yg imajinatif bukan logika yg dominan. Jadi aku gk mau daftar di statistika. Tapi ibu dan mbak bener-bener ngototnya mintak ampun suruh aku daftar STIS. Aku gk mau dan gk suka di paksa. Aku takutnya nanti kalau di paksa malah bikin pekerjaan ku ambruadul. Kalau nanti ada yg bilang "yaa daftar aja,di coba-coba" bener sih tpi aku prinsipnya gk mau coba kalau emang gk suka. Juga daftar online aja bayar,kan sayang tuh duit nantinya kalau aku nanti gk di ambil walau ketrima. Sarannya yaa teman. Sayaa mohhoon Terima kasih
kamu yang jalani bro nanti jadi seperi saya udah salah ambil jurusan mau keluar gtu aja udah bayar mahal udah jauh lg saya semester 6 sudah tp kamu juga harus komitmen kalau - kalau ibu dan mbak mu setuju dgan keputusanmu kamu harus selesai dan bertanggung jawab atas pilihan jurusanmu ok teman semoga membantu
Hii, aku Elizabeth. Apa yang dilakukan ibu dan kkakmu itu juga tidak salah. mereka bertindak karena selain ingin yang terbaik buat kamu, biar kamu sendiri banyak pilihan untuk menentukan masuk ke jalur pendidikan yang seperti apa?? Soal biaya, semahal apa pun kalau sudah berurusan dengan pendidikan pasti orang tua nda mau mikirin biaya, yang penting anaknya mau coba dlu. (karena dulu aku begitu). Kenapa tidak dicoba semua, entah kamu suka atau tidak. karena kita tidak tahu dimana rejeki kita untuk menuntut ilmu, bisa jadi kan ada dipilihan yang kamu lakukan itu?? Sekian. Terima Kasih.
Hallo elizabeth, Bener juga sih,lagian jalur undangan aku milih jurusan yaa boleh bisa di bilang biayanya lumayan fantastic,di bandingkan ikatan dinas. Tapi haruskah aku mendaftar dan katakanlah aku ketrima masuk dari semua tahapan seleksi,haruskah aku masuk walau bener bukan bidang dan kesukaan ku?
Hii Artha. Jika memang semua tahapan seleksi kamu lulus, dan juga jika yang lainnya kamu ada yang diterima. Sebaiknya dibahas lagi dengan orang tua, karena mereka akhirnya yang akan membiayai kamu, kecuali kamu bisa mandiri lain cerita. Jadi walau keras kepala dibutuhkan, tapi percaya lah tidak tidak akan menang dari seorang ibu. Sekian, Terima Kasih.
Susah kalo keras kepala gni gua mah orangnya cenderung penggalah jd susah kasih solusi model be ginian
Gni bro gUa mau cerita dikit Gua sekarang umur 22 menjalani kuliah semester 6 di salah satu perti negeri di tempatku awal dri masuk kuliah ku aku sama sekali tidak berminat untk ada di jurusanku ini aku sama sekali tidak ada rasa tidak ada gairah untuk memasuki jurusan akau ini semua karena ortu ku yg meminta aku akhirnya aku jalani sedikit demi sedikit seiring berjalan waktu sampailah aku di semester 6 di mana rasa jenuh menghantui tp disisi lainya aku binggung harus bagaimana harus mensyukuri keadaanku atau sebaliknya semuanya serba salah yg ingin ku sampaikan disini adalah pilihlah yg sesuai kata hatimu supaya engkau bertanggung jawab atas pilihanmu susah bro klo kepaksa jlani sesuatu mkanya di pertimbangin matang2 akan konsekuensinya ke depannya Klo udh sperti aku gni serba salah cuma mau membantu semoga nangkep apa yg di sampaikan berprofesilah sesuai panggilan jiwamu
Gua cowo Gua mau masuk psikologi e ortu nyebrang k guru jd guru deh sekarang Teringat pilem perahu kertas dr keenan mungkin kita itu harus menjalani sesuatu yang bukan kita untuk jdi diri kita kembali
Cita - cita aku ada 2 klo gk jd psikolog jdi seniman aku bisa gambar, melukis dan main berbagai alat musik gtu
@Elizabeth : iyaa bener juga karena yg biayai orang tua,dan terkadang omongan ibu manjur. Tpi kemarennya ibu udah setuju sana jurusan yg aku pilih tpi malah begini.... @ardi sapta : iyaa seh, waktu aku tnyak guru ku dia bilang 'intinya kamu enjoy dimana jalanin aja'. Aku juga maunya itu kalau di jurusan yg ku pilih gagal (jgn sampe tuhan) setidknya gak nyesel buat perjuangin apa yg aku suka. Padhal kedua mbak ku waktu milih jurusan boleh milih kesukaan mereka :'( dan kenapa aku gak? Sedih.