putus karna perjodohan

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Magdalena Desca P, 13 January 2017.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. Magdalena Desca P

    Magdalena Desca P New Member

    Ini kisah cinta ku
    Aku sudah berpacaran 2 tahun lamanya diperantauan ( kalimantan barat ) dengan cowok ku, kami satu tempat kerja dia yg menyandang sebagai atasan ku
    Sudah banyak yang kita lewatin dari susah, sedih, suka, duka
    Aku dan cowoku sudah tau sama tau tentang kejelekan masing2 dimasa lalu
    Kami menjalin hubungan ini dengan serius, bahkan akan kami sah kan dengan buku nikah, tapi banyak perbedaan dari kami
    Aku orang jawa, aku islam sedangkan cowok ku dia batak dan dia nasrani
    Kami menjalani hari demi hari bersama selama 2 tahun, aku selalu sabar menghadapinya dia pemarah, pencemburu, egois.
    Kami selalu bertengkar tapi pertengkaran itu selalu mempererat hubungan kami.
    Hoby kami sama, aku dan dia suka traveler, kami sudah berkeliling dari penjuru kalbar, hingga yogyakarta.
    Ya..kami saling mencintai, kami saling menyayangi, hingga semuanya sudah aku berikan kepadanya sampai mahkota terindah yg dimiliki oleh semua kaum wanita.
    Suatu hari cowok ku cuti 24 Desember 2016 untuk merayakan natal bersama keluarganya di Jambi, sumatra
    Disitulah perundingan antar keluarga terjadi untuk menjodohkan cowok ku dengan wanita pilihan ibunya.
    Cowok ku mengelak karna tidak mau dijodohkan, dia menceritakan tentang aku, siapa aku, bagaimana aku, dari keluarga mana aku, alhasil keluarga cowok tidak setuju jika dia menikah dengan ku.
    Kembali dia ke tanah kalimantan 09 Januari 2017
    Aku disini yg menunggu kepulangannya sudah mengetahui bahwa cowok ku sudah jalan dengan wanita itu tetapi ku sembunyikan.
    11 Januari 2017
    Aku sudah tak bisa lagi menahannya, aku pertanyakan wanita itu, hingga suatu perkataan yg diucapkan cowok ku keluar
    "Yank, aku dijodohkan oleh orang tua ku dengan wanita itu"
    Diam aku, sakit, perih, hancur, sesak, bagai mati sesaat.
    Aku hanya bisa menangis, meratapi dan menyesali apa yg terjadi sekarang ini.
    Cowokku menerima perjodohan ini demi kebahagiaan org tuanya, dia tidak bisa menolak permintaan org tuanya, cowok ku juga bercerita kepada si calonnya bahwa dia masih punya aku dikalimantan, dia lebih mencintai ku menyayangi ku daripada calonnya.
    Hingga sicalonnya berkata kepada cowok ku untuk kembali ke kalimantan dan menyuruh bilang kepada ku untuk merelakan semuanya karna kemauan org tua masing2.
    Cowok ku berusaha bilang baik2 dengan ku menjelaskan semuanya aku tak bisa trima dengan semuanya, aku tak bisa merelakan org yg aku cintai bahagia bersama orang lain.
    Orang yg selalu aku jaga selama ini, bahkan org yg aku perjuangin ternyata akan menikahi wanita pilihan dari org tuanya.
    Cowok ku mengatakan bahwa dia ingin kabur bersama ku, hidup berdua saja dengan ku walaupun tanpa restu orang tua, tapi dia masih memikirkan nasib org tuanya adik2nya, cowok ku anak laki2 pertama dari 3 bersaudara.
    Dia pun mengatakan kepada ku bahwa dia tak bisa melakukan pernikahan ini sebenarnya, dia menikah hanya ingin bersama ku, cowokku menikah dengan keterpaksaan.
    Hingga dia memutuskan hubungan ku dengannya demi org tuanya.
    Hati tambah hancur, sakit dan tak tau apa yg harus aku lakukan sekarang ini.
    Dan langkah yg aku ambil tanggal 4 Februari 2017 aku memutuskan untuk mengundurkan diri dan meninggalkan kalimantan.
    Aku berharap jika aku pergi aku bisa melupakan 2 tahun bersamanya disini.
    Apakah langkah ku benar ? Dan apa yg harus aku lakukan sekarang ini ?
    Aku tak bisa move on, aku sudah tak bisa lagi profesional karna kita selalu bertemu..
     
    Fanyjulian and Fathiya like this.
  2. juzie

    juzie Well-Known Member

    bgitulah sayang... oleh karena itu para cewe" jgn mudah "ngasi" klo blum nikah krn ya bisa kayak gini, selalu dirugikan dan paling trsakiti.
    udah cocok itu km mngundurkan diri dari sana, tetap semangat ya mbak jodoh udah ada yg ngatur
     
    Fathiya and Magdalena Desca P like this.
  3. Magdalena Desca P

    Magdalena Desca P New Member

    Tapi aku belum bisa menerima kenyataan pahit ini, mengikhlaskan yg sudah terjadi, bahkan sudah tak ada semangat untuk hidup.
     
  4. rikisibarani

    rikisibarani Well-Known Member

    Langkah yg tepat utk tidak lg bertemu dengannya .. hubungan yg dalam mmg bukanlah sebuah ketentuan akan menjadi istrinya .. waktu yg akan menyembuhkanmu .. patah hati mmg seperti itu rasanya .. setiap org yg pernah mengalaminya pasti tau persis seperti apa ..

    Ayo bangkit !
    Jatuh cinta dalam hidup manusia terjadinya tidak hanya sekali sist ..
     
    Fathiya likes this.
  5. juzie

    juzie Well-Known Member

    awalnya mmg begitu... butuh waktu buat pulih
    coba km mndekatkn diri ke tuhan
     
  6. Magdalena Desca P

    Magdalena Desca P New Member

    Ya aku harus bagaimana sedangkan aku belum bisa menerima keadaan, aku hancur, aku belum bisa mengikhlaskan semuanya :(
     
  7. Magdalena Desca P

    Magdalena Desca P New Member

    Memang hanya Tuhan yg tau semuanya, tapi kenapa anggapan ku berbalik dari yg seharusnya jodoh ada ditangan Tuhan, sekarang jodoh ditangan manusia.
    Apa yg dipersatukan oleh Tuhan tidak bisa dipisahkan oleh tangan manusia sekarang apa yg dipersatukan Manusia tidak boleh dipisahkan oleh siapa ??
     
  8. juzie

    juzie Well-Known Member

    dijodohkan sama orang tua itu salah satu cara tuhan mempertemukan jodoh
     
  9. Magdalena Desca P

    Magdalena Desca P New Member

    Gak mungkin bang, bisa aja salah Tuhan sebenarnya tak menyatukan mereka paksaan dari org tua makanya dijodohkan..
    Kenapa harus terjadi sama aku, kenapa bukan hal lain yg terjadi sama aku :'(
     
  10. rikisibarani

    rikisibarani Well-Known Member

    Semua itu bertahap sist .. awalnya kita akan merasakan sakit yg luar biasa , menangisinya siang dan malam , bahkan ada yg sampai ingin mengakhiri hidupnya .. rasa itu akan tetap terasa sampai batas waktu yg tidak bisa ditentukan , sampai kita nantinya bertemu dgn orang yg tepat yg mmg sudah ditakdirkan utk bersama kita . . .

    Untuk sekarang menangis jika ingin menangis .. semakin memperluas lingkup pergaulan .. banyakin teman , terutama lawan jenis , agar tdk berfokus ke dia .. dgn begitu , pelan" secara tdk sadar , bisa saja kita sudah melupakannya .. krn banyaknya teman kita yg baru .. biarkan semuanya mengalir . . .
     
  11. Fathiya

    Fathiya Well-Known Member

    Desca, saat mereka menikah karena perjodohan dan ternyata nantinya mereka bahagia itu namanya jodoh dari Tuhan melalui orang tuanya,,,
    sama halnya seseorang yg mendapat pekerjaan dari temannya,,, rezekinya dari tuhan tp melalui temnnya,,,
    berbaik sangkalah, krn siapa th kamu akan dipertemukan pria yg lbh baik dari ini,,,

    kumpulah sama tmn2 mu yg bisa bawa km ke arah positif, habiskan waktunya untuk mencoba hal2 baru,,,
    kamu suka hiking, km bisa pergi bersama tmn2 dn teriak sekuat2nya (mungkin),,, nangislah di sujud2 mu, insyaallah hati mu akan tenang,,,
     
  12. Magdalena Desca P

    Magdalena Desca P New Member

    Semua memang akan baik2 saja, tapi sekarang hancur kak hanya bisa menangis, menangis, menangis dan menyiksa diri sendiri ntah apa yg harus aku lakukan lagi kak, bisa saja aku berkumpul dengan teman2 ku bisa saja aku pergi jauh tapi bayang2 itu pasti tiba2 saja datang..
     
  13. Magdalena Desca P

    Magdalena Desca P New Member

    Aku bisa membangkang pernyataan itu karna aku sakit hati kak, aku kecewa bahkan campur aduk, aku belum bisa menerima kenyataan, aku belum bisa ikhlas, bahkan aku melontarkan doa buruk kepada mereka..
    Ntah apa yg harus aku lakukan sambil menunggu waktunya aku pergi, aku sudah tak bisa lagi bersikap profesional, tak bisa lagi memisahkan antara hati dan pekerjaan ku sekarang ini :(
     
  14. Fathiya

    Fathiya Well-Known Member

    klau begitu anggap saja ini hukuman Allah untuk mu karena mudahnya kamu memberikan kehormatan mu itu. Anggap saja Allah sedang marah pada mu!

    padahal stiap orang selalu diberi pilihan

    klw kamu mau terpuruk lagi, tenggelam berlarut2 dalam kesedihan, menyalahkan tuhan mu, maka tdk akan ada lagi kebahagiaan,,,
    mereka akan hdp senang, dan kamu akan sengsara,,,
    lalu kmu nyalahkan Tuhan lagi? pdhl kamu sndri yg keras kepala, memilih untuk tidak bahagia dn menirima dngn ikhlas.

    didunia ini bukan cm km yg mendapat musibah, bhkan yg lebh buruk dari kamu pun banyak. jd jngn pertanyakan kenapa harus saya?
    krena Tuhan slalu ada jawaban atas apa yg menimpa pd diri kita, entah itu untuk membuat kita tmbh tegar dan dewasa, menguji keimanan kita atau it dtng untuk hukuman,,,
     
    juzie likes this.
  15. rikisibarani

    rikisibarani Well-Known Member

    Saya dulu putus , mmg sama seperti yg sist rasakan saat ini .. ngga beda sedikit pun , saya ngga tau harus apa , dan di tempat kerja saya seperti harus merobohkan tembok utk melawan rasa sakit yg terbawa ke mana-mana tanpa kenal waktu .. menangis siang malam , rasanya lebih duka dari menangisi orang yg meninggal sist .. hal itu yg kemudian membawa saya bergabung di sini .. teman" di sini saling membantu sist .. mereka selalu memberikan harapan buat hidup saya yg rasanya sdh mati .. sampai tak terasa , seiring waktu berjalan , saya sudah tdk lagi merasakan apa yg saya rasakan dulu .. Saya sadar bahwa saya sdh melupakannya .. 8 bulan waktu ku utk melupakannya .. terimakasih ku buat sahabat" curhat.com.

    Makanya sist juga harus memperbanyak teman .. krn sesakit apapun , sahabat akan membuat mu lupakan itu semua . . .

    Dan usaha kita juga sama .. dgn pindah ke tempat yg jauh dari kenangan selama bersamanya . . .

    Dan tentunya diiringi doa :)
     
    Fathiya likes this.
  16. Magdalena Desca P

    Magdalena Desca P New Member

    Saya harus menyalahkan siapa ? Saya tau ini hukuman buat ku tapi apa sekejam ini ? Mau berapa kali saya diberi hukuman, sedangkan saya sudah bertubi2 mendapat hukuman, seolah2 saya tak merasakan secercah kebahagiaan dalam waktu lama..
     
  17. Magdalena Desca P

    Magdalena Desca P New Member

    Saya juga akan seperti kamu sist, saya akan mencoba merubah segalanya belajar menerima semuanya tapi nasib sakit hati ku bagaimana
    Tengok lah betapa murahnya aku memohon, dan minta untuk dibahagiakan untuk sebentar aja, ngrasain memiliki cowok ku seutuhnya cuma buat sebentar aja, betapa murahnya aku meminta dia seperti dulu lagi tanpa ada berubah sedikitpun..
     
  18. Fathiya

    Fathiya Well-Known Member

    ya kamu koreksi aj diri kamu sndiri,,, kan ini smua dari ulah kamu,,,
    kamu berani berbuat kamu hrs berani bertanggung jawab. jng bertindak smaunya lalu diksh hukuman kamu ngambek2 gk jelas. klw km sering kena musibah mungkn memang kamunya yg bisa menghargai diri sndiri. bgm tuhan mau bantu kamu klw km sndiri saja tdk mau menghargai diri sndiri.

    lalu kamu pikir cuma kamu aj yg punya masalah?
    saya lbh pnya bnyk masalah dr kamu, saya juga nangis, saya juga pernah terpuruk. tp saya gk prnah menyalahkan tuhan saya. toh kehidupan saya hrs berjaln,, saya gk mau kalah sama orng2 yg sdh membuat saya menangis.

    bgm di negara2 perang? yg diperkosa, yg pasanganny diambil orng dn disiksa didpn mata, yg hilang hartanya, anak2nya, organ tubuhnya. mslah saya gk seberapa dngn mereka,,, malu klw hrs berlama2 larut dlm kesedihan,,, malu sm anak kecil yg dipinggir jalan yg bisa berjuang dmi hidupnya bhkn demi kel-nya.
     
  19. Fathiya

    Fathiya Well-Known Member

    nah yg begini nih,,, km aj sudh menganggap MURAH nya diri mu,,, lalu bgm orng lain bisa menganggap kamu bernilai? km sndiri yg udh membuat paradigma it tercipta, tp malah menyalahkan Tuhan,,,

    ah, saya jd pengn makan coklat, pdhl saya lg bokek
     
  20. Magdalena Desca P

    Magdalena Desca P New Member

    Ya maaf mungkin karna diriku saja yg belum bisa menerima kenyataan aku egois bahkan aku juga tak memikirkan orang2 yg lebih menderita dari ku
    Aku ngomong seperti itu thoh karna aku terpuruk karna aku lagi kacau, bahkan aku gak melampiaskan kesiapa selain diriku sendiri
    Saya tau Tuhan Maha Adil..
    Maklumi saya kak, kana saya belum bisa terima keadaan saya belum bisa ikhlas, saya pun berharap seiring berjalannya waktu saya akan belajar ikhlas..
    Tapi tengok lah saya kak betapa murahnya saya meminta perhatian dari cowok ku, memintanya untuk bahagiakan saya walau cuma sebentar aja, mengemis untuk memilikinya seutuhnya walau cuma sementara saja
    Betapa murahnya saya karna saya belum bisa merelakannya :(
     

Share This Page