Diuji saat belum siap

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Pijar_Senja, 1 December 2017.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. Pijar_Senja

    Pijar_Senja New Member

    Perkenalkan, saya perempuan berusia 26 tahun di bulan ini. Kurang lebih sebulan yang lalu, saya ditinggalkan bapak untuk selama lamanya menghadap Sang Pencipta. Bagi saya, kepergian bapak mendadak, tak lebih dari 2 hari bapak masuk rumah sakit, seminggu sebelumnya memang mengeluh sakit tapi sakit meriang flu seperti biasa. Sebelumnya selalu sembuh, sehingga tidak pernah menyangka akan ditinggal secepat ini. Saya anak tunggal, kami biasanya hidup bertiga, saya, bapak dan ibuk. Saat bapak tiada, rasanya hati ini sangat pedih, sakit, kecewa. Seakan diuji dan tidak siap. Walaupun saya sudah bekerja, tapi selama ini bapak lah yang menjadi tulang punggung dan tumpuan harapan kami. Bapak merupakan honorer k2, pemberkasan berkali-kali, bahkan menjelang akhir hayatnya bapak mengumpulkan berkas lagi dan sampai meninggalnya SK bapak belum turun, otomatis Bapak tidak merasakan apa yang dicita-citakan selama ini. Menjadi PNS. Selama ini kami bertiga memiliki banyak rencana dan impian, harapan, tapi bapak tiada. Rasanya ada pukulan berat yang luar biasa. Seminggu bapak tiada, ibuk masuk rumah sakit selama 5 hari karena jatuh dan mengalami cedera kepala sedang dan pengobatan diabetes melitus. Saya bertanya, apakah saya kuat??? Faktanya, sampai detik saya menulis tulisan curhatan ini, rasanya semangat hidup saya redup. Saya diuji, saat saya belum siap. Tapi siap tidak siap harus diterima, kita bisa apa. Sekarang hidup saya penuh kehawatiran akan masa depan, saya belum menikah, tinggal saya dan ibu saya, dua perempuan lemah. Secara pemasukan pun beda, bapak tidak ada pensiun. Gaji saya masih kecil. Saya harus bagaimana? Memutuskan menikah?? Saya ragu dan malah takut, adakah lelaki yang mau meminang saya dengan segala kekurangan saya dan sepaket dengan ibu saya. Karena saya tidak mungkin meninggalkan ibuk saya, apabila saya menikah. Selama ini, saya merasa hidup saya di handle bapak dan ibuk. Bapak sudah tiada. Tulang punggung kami. Yang melindungi kami. Saya harus bagaimana? Ditambah sekarang ibuk tidak bisa istirahat maksimal, karena kakek (bapaknya bapak saya) tidur di rumah kami, sudah tua. Kompleks. Saya bekerja dari pagi sampai sore, saya memikirkan ibuk saya dan nasib kami kedepannya. Saya sedih.
     
  2. Hestie

    Hestie Active Member

    hampir sama sis dg yg saya alami.
    bapak sy yg menjd tulang punggung keluarga sudah meninggal -+2th yg lalu.
    saya anak pertama dr 4 bersaudara.
    sy punya 1 adik cewek dan 2 adik cowok.
    Bpk meninggl bbrp bln sebelum sy menikah.
    dan setelah bpk meninggal, sy boyong ibu utk tggl bersama dg ku di kos²an.
    kemudian sy menikah, tp perkaranya adalah adik cowok sy blangsak alias rusak.
    yg no 3 pemalas + tempramen.
    yg no 4 ngelem + pembohong.
    beberapa jam stlh bpk sy dikubur, adik cowok no 3 tiba² ngamuk & tidak mau bertgg jwb. Dia usir kami semua. Intinya dia bilang bhw dia bs ngurusim dirinya sendiri.
    Ibu, adik cewek, adik cowok no 4 silahkan mau kemana terserah tetapi dy tdk mau tggl serumah dg mereka lagi.
    Sy kebingungan pd saat itu, akhirnya sy omongin sama pacar sy (skrg sudah menjd suami) utk sy boyong semua ke jakarta.
    Saya baru merintis usaha itupun atas bantuan suami, penghasilan sgt tidak tentu.
    Tp sy tetap kekeuh hrs boyong mereka krn tdk ada pilihan yg lbh baik lg drpd itu.
    Adik cewek balik kerja di kota K
    dan adik no 4 kerja sama mertua sy (dlu blm jd mertua) tapi dia berulah, ngelem & berantem dg karyawan mertua & karywn tsb keluar.
    Kami bantu lg cari krj lain, masih berubah lg.
    Sampai pd akhirnya sy pulangkan dia ke kampung.
    Dikampung pun berulah, masuk penjara krn mencuri, didlm penjara pun masih minta uang terus menerus ada aja alasan dia.
    Sekarang dia sudah keluar, pun masih minta² makan tidak mau kerja.
    Adik no 3 dan no 4 tggl serumah, segala brg peninggalan bpk dijual utk mereka pakai duitnya entah utk main judi atau benar² utk biaya hidup.
    Ekonomi sy sedang morat marit, sekarang adik cewek dan ibu tggl seatap dg sy & suami.

    Ya, sy memang sudah menikah tetapi persoalan yg sy hadapi pun seperti penyakit komplikasi, banyak sekali.
    Hidup itu kejam sis, dia tidak mau tau bagaimana keadaan kita.
    Tapi percayalah, bahwa kesulitan kesulitan yg diizinkan terjadi dalam hidup kita pasti utk mendatangkan kebaikan utk diri kita.
    Diumur sis yg 26th ini memang sudah sepantasnya memikul tanggung jawab.
    Sudah dewasa dan sudah matang.
    Berusaha dan berdoa kpd Tuhan, Dia tau niat tulus kita sekalipun kita dlm keadaan yg tdk mampu (tidak mampu dlm hal ekonomi, tidak mampu dalam hal perasaan dll).

    Maaf jika sy sharing cerita sy dithread sista.
    Semata² sy ingin sista juga tau bahwa bukan hny sista yg sedang/pernah mengalami hal tsb, tetapi org diluar sama (termasuk sy) juga mengalami hal yg sama.
    Entah bagaimana caranya sy tetap berharap penuh pd Tuhan agar keadaan keluarga sy dipulihkan dan sy juga berdoa hal yg sama utk sis juga.

    Harus semangat sis
     
    hahachi and Pijar_Senja like this.
  3. Pijar_Senja

    Pijar_Senja New Member

    Iya mbak,. Terimakasih atas doa dan semangatnya. Demikian juga, semoga mbak senantiasa diberi kekuatan dan segera diberi jalan keluar olehNya. Tapi, mbak masih ada saudara perempuan, yang setidaknya juga mengerti dan bisa diajak kerjasama, berbagi.
     
  4. Hestie

    Hestie Active Member

    Jangan pernah membandingkan penderitaan kita dg penderitaan org lain sis,
    Kalau saya lihat dr sudut pandang sy,
    sy melihat penderitaan sy jauh lbh sulit drpd penderitaan sis.
    Sis juga begitu, melihat penderitaan sis lebih berat drpd penderitaan sy.
    Padahal setiap permasalahan sudah dipas kan sesuai kemampuan org tsb.
    Sis khawatir dg masa depan sis,
    sy khawatir dg masa depan adik sy yg ngelem itu (takut dia gila) bisa dibayangkan klu gila hrs msk RSJ & biaya'nya ga murah.
    Bahkan kalau boleh dipilih, sy lebih memilih utk menjadi anak tunggal (tidak punya adik atau kakak) sama seperti sis, tp kenyataannya tidak seperti itu.
    Intinya setiap manusia pasti selalu mengeluh akan penderitaan yg di alami, drpd mengeluh & membandingkan penderitaan kita dg org lain. Lebih baik kita syukuri dan berusaha serta jangan lupa berserah kpd Tuhan.

    Btw, bapak pny brp saudara? Skrg bpknya bpk ada drmh kalian, klu beliau punya anak mgkn bs ikut membantu?
     
  5. Pijar_Senja

    Pijar_Senja New Member

    Ada mbak, tapi kebetulan kakek saya itu permintaannya suka aneh2, sebelumnya tidur di tempat tante saya. Sekarang minta tidur di tempat kami. Keras orangnya. Padahal dulu bapak saya tidak disukai sama kakek saya mbak, pernah diminta 'minggat'. Padahal tidak salah apa-apa. Bapak belum ada 3 hari, kakek sudah mengumpulkan anak-anaknya. Salah satu anaknya, minta warisan separuh rumah yang ditempati kami. Terus, ibuk saya jadi kelihatan suka sedih, bingung, tidur tidak nyenyak, mimpiin. Alm kakek saya (bapak dari ibuk saya). Saya sendirian mbak, bingung
     
  6. Hestie

    Hestie Active Member

    kamu cukup dkt ga dg keluarga alm bpk?
    coba omongin baik², harusnya mereka bs ngertiin kondisi ibu & km yg kesusahan ketika kehilangan bpk.
    klu urusan warisan dibagi'a stlh bpk meninggal km ga bs byk berharap lg.
    toh hak waris mewarisi masih ada di tangan kakek mu.
    Kecuali kalau dr awal udh diwariskan sblm bpk meninggal ibu & km punya hak.
    coba diomongin baik² sama ibu, Ikhlasin kl memang saudara bpk mau mnt sebagian dr rmh kalian.
    Kl bs jgn tunjukin raut muka sedihmu kl didepan ibu biar ibu ga byk pikiran.
    Bagaimanapun dia pst memikirkan nasib anaknya, tp kl anak bs nunjukin sisi kuat nya mgkn ibu ga akn bgtu kepikiran.
    Sepertinya hub km dg ibu cukup dekat, coba dideketin dirangkul ibu nya diajakin ngobrol yg baik².
    Iya memang posisi anak tunggal itu ga mudah, ga punya saudara utk berbagi.
    Kalau bisa yaitu, coba utk mulai sharing sama keluarga bapak mana tau ada solusinya.
     
  7. Shadow

    Shadow Well-Known Member

    Kalau mau nikah cari pria yg benar, maksudnya yg baik mau "membawa" ibu kamu juga. Ga punya saran lain saya, maaf ya...
     
  8. Pijar_Senja

    Pijar_Senja New Member

    iya mbak, belum sertifikat resmi sih mbak, baru omongan2 aja. Misal gini, besok rumah ini untuk bapak, begitu. Nah, kakekku ini labil mbak, mudah dipengaruhi. Terutama sama saudara bapakku yg mau minta jatah bagian rumah itu. Stress rasanya mbak, aku mencoba kuat di depan ibuk, tapi aku sendiri juga butuh dikuatkan mbak. .. Pingin nangis, pingin bersandar, selama ini hanya curhat pada Yang Kuasa.
     
  9. Pijar_Senja

    Pijar_Senja New Member

    terimakasih sarannya, iya saya pinginnya juga begitu. Semoga Ada lelaki baik itu dan mau meminang saya, menerima segala kekurangan saya dan mau menerima ibu saya
     

Share This Page