Aku Bipolar?

Discussion in 'Ruang Curhat' started by MacaroniSweet29, 15 January 2016.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. MacaroniSweet29

    MacaroniSweet29 New Member

    Beberapa bulan yang lalu, aku merasakan ada yang aneh pada diriku. Terkadang aku menjadi sangat bahagia, bersemangat namun dalam beberapa saat aku juga menjadi sangat jatuh dalam keterpurukan tanpa alasan. Aku mencurigai diriku sendiri. Akhirnya aku iseng mencari di Google dengan tittle 'tiba-tiba sedih tanpa alasan' dan pencarian pertama yang muncul adalah sebuah penyakit kejiwaan.

    Aku terkejut, shock dan hampir menangis ketika membaca detail tentang penyakit itu. Aku menyadari 80% tanda-tanda penyakit itu telah kualami baru-baru ini. Beberapa malam berlalu, aku tak bisa tidur dengan nyenyak, padahal beberapa malam itu adalah hari libur semester yang seharusnya kujalani dengan banyak melakukan hal-hal yang menyenangkan.

    Dari dulu, aku sudah mencantumkan sebuah kalimat, 'Tidak ada yang lebih buruk daripada memiliki penyakit mental.' Bagaimana aku tak shock mengetahui aku memiliki penyakit yang untuk sembuh harus melalui psikiater?

    Hingga hari ini, aku hanya memberitahukan sedikit temanku tentang penyakit itu, dan ternyata salah satu kakak kelasku juga mengalaminya. Kami berdua belum memberitahukan penyakit itu kepada orangtua kami. Selain karena takut salah sangka, kami juga takut bertemu dengan psikiater. Apalagi di cap sebagai penderita penyakit jiwa. Itu sangat menyeramkan bagiku.

    Namun sekarang, aku memberitahukan orang lain tentang penyakit itu, dengan nama samaran MacaroniSweet29. Aku tidak terlalu peduli dengan penyakit ini, hanya saja makin lama penyakit ini semakin mengganggu. Apalagi orang-orang yang bertanya ada apa denganku. Terkadang ketika mereka bercanda dan berkata 'kau belum minum obatmu, yah?' aku jadi tersindir dan akhirnya merasa cukup sedih.

    Sudah dulu, nanti lagi update-nya. Bye, wassalam
     
  2. Hansip

    Hansip Active Member

    menurut aku, kalo hal penting semacam ini keluarga adalah pihak pertama yang harus tahu supaya kamu bisa dikontrol sama mereka kalau misal sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.. ga ada pilihan lain selain cerita dulu sama keluarga sih kalo kata aku mah...
     
  3. Hansip

    Hansip Active Member

    menurut aku, kalo hal penting semacam ini keluarga adalah pihak pertama yang harus tahu supaya kamu bisa dikontrol sama mereka kalau misal sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.. ga ada pilihan lain selain cerita dulu sama keluarga sih kalo kata aku mah...
     
  4. MacaroniSweet29

    MacaroniSweet29 New Member

    Makasih, aku memang lagi berusaha untuk bilang ke mereka. Makasih atas sarannya ;)
     
  5. Didiet

    Didiet Member

    Saya juga seperti itu
     
  6. Keluarga adalah segalanya,, mereka pun sudah tau kita sejak waktu masih kecil,,sampai dewasa,,, jadi gak perlu takut atau bimbang untuk meluahkan rasa yang ada :)
     
  7. Andira

    Andira Active Member

    Menurut gue sih ya.. alangkah baiknya kalo lo menyikapinya dengan perlakuan biasa saja.. jangan terlalu dibawa pikir sampai ke dalam dan jauh.
    Teruslah berprasangka baik, karena, dengan hal itu, lo akan merasa lebih baik dari sebelumnya ok;)

    Jangan hiraukan candaan temen. Jadilah dirimu sendiri. Bales aja candaan mereka dengan "Iyanih kurang obat wkwk"

    jadi mereka juga ngga terlalu nganggep serius. Selain itu juga, bersikap friendly aja sama orang sekitar. Trus tanya pendapat mereka tentang kelakuan lo sehari hari:D
     
  8. Didiet

    Didiet Member

    Tanya ppendapat malah disuruh ke psikiater, padahal menurutku saya nornal
     
  9. Scret admirer

    Scret admirer New Member

    Saya kira, semua orang pasti pernah mengalami moment seperti itu. Saya sendiri juga sedang mengalaminya, namun setelah saya sharing kepada beberapa orang yg saya percaya mereka menyarankan kepada kita untuk "banyak2 bersyukur kepada yang maha kuasa". Dan saya sebagai seorang muslim, saya mencoba menuruti apa kata mereka. setelah saya coba, memang awalnya berat. Namun setelah kebiasaan Alhamdulillah saya berhasil sedikit demi sedikit mengatasi penyakit itu. Intinya " BERSYUKUR ADALAH KUNCI KETENANGAN BATIN".
     

Share This Page