Bagaimana pendapat kalian tentang istri yang bekerja ? Aku sudah pacaran 3 tahun dan sudah beberapa kali membicarakan soal pernikahan . Tapi aku merasa galau setelah tahu kalau orangtua pacarku adalah tipe yang berprinsip perempuan harus menjadi ibu rumah tangga saja . Aku tahu soal ini dari kakak ipar pacarku , dia memang tinggal di rumah mertuanya <orangtua pacarku> . Dia punya toko online dan sering disindir materialistis , katanya buat apa bekerja padahal suaminya sudah memberi nafkah . Di sisi lain orangtuaku sampai berhutang demi aku kuliah supaya dapat pekerjaan yang bagus . Sekarang aku kerja sebagai sekertaris di sebuah perusahaan keluarga yang tak begitu besar , gajinya tidak sebesar di tempat lain , tapi atasanku baik sekali dan lingkungan kerjanya nyaman . Jujur saja aku suka pekerjaanku . Ada yang bisa beri masukan ?
Kalau nikah, jangan tinggal sm mertua .. Bisa kos, atau ngontrak rumah .. Itu pun klu bisa tempat tinggal kalian jauh dari orgtua ataupun mertua ..
Ikuti aturan suami. Jika suami mengizinkan kerja ya kerja, jika tidak ya tidak. Perintah mertua tidak berpengaruh terhadap keabsahan pernikahan. Kecuali jika mertua memerintahkan suami, kemudian suami menuruti kemauan mertua. Semoga saja tidak
Bagi saya pribadi sih tidak masalah istri bekerja, asalkan suaminya tidak keberatan dan tugasnya sebagai pengatur rumah tangga bisa didelegasikan pada orang yang tepat. Dengan kerjasama dan komunikasi yang baik, ada banyak pasangan yang bahagia dengan posisi istri menikah. Tentang pendapat camer, lebih baik kk cari titik temu dengan pacar terlebih dahulu. Jangan sampai masalah ini baru dibahas setelah kk menikah. Hindari menuduh camer tukang menghakimi, bisa jadi mereka punya pengalaman yang membuat mereka sampai pada kesimpulan itu. Coba berkompromi, misalnya kk minta restu untuk tetap bekerja selama belum punya anak. Kalau urusan rumah tidak terlalu terganggu oleh pekerjaan kk, ditambah hasil pekerjaan itu berdampak baik bagi kualitas hidup kk dan keluarga, mungkin camer bisa berubah pikiran. Tapi kalau kk keteteran, mungkin kk yang sebaiknya berubah pikiran. Tapi misalkan ya, kk merasa yakin 100% bahwa camer punya kecenderungan untuk mengontrol secara berlebihan dan calon kk adalah tipe yang kurang bijaksana dalam menghadapi kontrol orangtuanya, maka pertimbangkan untuk mencari camer yang baru. Kecuali kalau kk siap dengan resikonya ya. Selama niat kk untuk tetap bekerja itu demi kebaikan bagi bersama, silahkan perjuangkan. Setiap pilihan pasti ada yang dikorbankan, jadi jangan sampai kk mengorbankan orang yang salah. Semoga menjadi pertimbangan.
Saya rasa itu tergantung sikon kek gimana. kalo emang calon suamimu bisa nyukupi apa yang dibutuhin kamu saya rasa gak kerja pun gak masalah prepare aja jadi ibu rumah tangga. tapi kalo dirasa masih gak nyukup saya rasa kerja bermanfaat juga. Cukup gak cukup itu balik ke diri mbak sendiri soalnya tiap perempuan punya batesannya masing2 ada yang bisa bilang cukup dengan kebutuhan keseharian, ada juga yang ngerasa baru cukup kalo harus ini itu dll. Ngeliat sikon dan mempertimbangkan sebab akibat nya dulu. apalagi kayaknya mbak mikir bantu kebutuhan ortu juga ya yang belum bisa dilepas, Perlu dibicarakan ama calon suami tuh biar gak jadi masalah nantinya.
bagus itu bro ane aja cari istri yg rela jadi ibu rumah tangga selagi saya mampu menafkahi tapi saat saya oleng istri ikut membantu..