Please help me :'(

Discussion in 'Ruang Curhat' started by daughter_82, 8 March 2017.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. daughter_82

    daughter_82 New Member

    Aku ibu dari 4 orang anak, sudah menikah 2 kali dan bercerai... mantan suamiku dua duanya tidak mau tanggung jawab .. keseharianku dibantu oleh orang tua baik papa maupun mama tapi mereka juga tidak bisa membantu full karena mereka sudah menikah lagi dan mempunyai pasangan masing2...anakku yang pertama sudah remaja, sudah mulai berani melawan, sedangkan adiknya yang melihatnya sudah mulai berani juga .. aku masih punya bayi umur 1 tahun.. terkadang dalam mendidik mereka aku bingung .... aku seperti sendiri..saudara2 aki sangat egois dan mereka suka sekali menghina aku karna aku adalah yang paling miskin diantara saudaraku.. qku kadang suka membentak ke anak anak dalam mendidik merela aku tahu sebenernya sudah tidak boleh seperri itu .. malam ini tanpa sadar aku memukul kaki anak perempuanku yang baru 1 tahun.. aku menyesal sangat menyesal meskipun bukan dengan keras tapi sangat menyesal .. aku bingung kadang sama hidup.. saudaraku bisanya cuma iri .. padahal mereka sudah termasuk beruntung tidak bergantjng sama orang tua mereka bisa berdiir sendiri .. yang satu suaminya tanggung jawab yang satunya lagi udh kerja .. gitu masih iri jika aku dibantu oleh orang tua .. kalau seandainya aki bisa bergerak aku juga gak akan menyusahkan orang tua.. ayah tiriku sangat juahat dia adalah orang terjahat yang pernah aku temui ..tolong aku bagaimana caranya mengontrol emosi aku .. aku teradang suka emosi gak jelas... adikku sendiri menghina dan membentak aku,serta berbuat semau dia sendiri .. aku cuma bisa nangis .. sedih rasanya .. tolong babtu aku gimana caranya supaya aku pd dalam membawa diri dan mengontrol emosi aku....
     
  2. juzie

    juzie Well-Known Member

    emosi boleh" aja tp masa iya anak umur 1 thn dipukul sist... klo dibiasain kayak itu anak nanti bisa ngelakuin hal yg sama ke ibunya, sist mau disakiti juga sama anak sist?
     
  3. diego sandoro

    diego sandoro Well-Known Member

    pindah rumah yg jauh biar damai.. kalo belum ada dana buat itu menabung dari sekarang atau bisa mungkin ngontrak.. dari pada tertekan batin..
    mohon maaf kok sodara kamu bersikap kaya gitu? apa dulu tdk bersikap speri itu? atau mungkin terbawa oleh istrinya?
     
  4. hahachi

    hahachi Active Member

    Soal emosi sebenernya itu karena pada kondisi saat ini mbak nggak bisa ngapa2in dan tertekan untuk saat ini ingat Tuhan sebut2 saja... Gini mbak ya mbak untuk sementara waktu posisikan diri dulu seakan akan budeg dan gak usah didenger apapun omongan yang gak baek sampai sekiranya bayi mbak udak bisa ditinggal untuk kerja soalnya bagimanapun mbak harus kuat berdiri pada kaki mbak sendiri nantinya. Coba deh mbak gak perlu diratapi kondisi saat ini, terima seadanya. InsyaAllah diringankan bebanmu
     
  5. Abdul-Qadir

    Abdul-Qadir New Member

    1. Bertadharru (curhat) kepada Allah.
    2. Membaca Al-Qur'an.
    3. Menghadiri majlis ta'lim & pengajian agama.
     
  6. bene

    bene Member

    Jadi orangtua tunggal gak mudah banget kak. Ngasih saran yg jitu buat melegakan juga gak mudah. Turbulensi k’daughter akumulasi perceraian, beban berat, stress, kesendirian, kesulitan ekonomi ibu tunggal 4 anak. Soal sodara2 yg menurut k’daughter iri, mungkin bentuk tough love, caranya yg keliru. Kalopun iri, gak worth it nambahin beban dgn itu. Sebab secara pribadi k’daughter memang hrs punya babak perjuangan sendiri utk berdikari.

    Nambahin aja dr yg udah ada:

    K’daughter ajak anak2 bekerjasama, komunikasikan posisi kak daughter secara karib. Karena, anak2 k’daughter juga punya persoalan sendiri dgn posisi mrk. Sebagai anak2 yg jadi saksi kesulitan ibu & kehilangan bapak dua kali. Mereka punya turbulensi emosi sendiri yg harus dihadapi dulu sepertinya.

    Temukan lingkar sosial baru utk penguatan emosional, sense of belonging, solusi dan berbagi, lepas dari perasaan terisolasi, juga masukan utk keluar dr ketergantungan ekonomi dgn posisi yg sekarang. Misalnya bergabung di komunitas yg kuat utk ibu tunggal, sepenanggungan sama k’daughter. Ini ada setau gue komunitas Singe Moms Indonesia, dan fb group SMI, nama ketuanya Maureen Hitipeuw. Gak ada salahnya coba dijajal. Gue tau dari orang dan Rappler. Semoga nemu banyak support.
     

Share This Page