5 tahun lebih sudah saya bekerja di perusahaan kecil dengan karyawan paling banyak sekitar 10 - 15 orang. Namun kini rasanya hanya seperti memakan gaji buta saja. Kerja hampir sudah tidak memberikan konstribusi. Ya, dibilang nyaman terkadang ada rasa nyaman. Karena disini saya bisa bertahan bekerja cukup lama. tetapi sebenarnya hal ini memiliki tekanan tersendiri yang tidak kalah besarnya dari rasa nyaman itu. Apalagi ketika keadaan perusahaan sedang down, semakin besar sekali tekanan itu. Saya mungkin dibilang senior, sebab teman teman seangkatan pas masuk atau mereka yang lebih dulu masuk, sudah pada memilih jalan yang lain sejak 1-2 tahun yang lalu. kini tinggal saya yang sedang menghadapi situasi kebingungan. Kini saya hanya dikelilingi oleh orang-orang baru, yang semangatnya masih menggebu gebu. Semangat yang saya miliki ketika awal mula masuk. Kehadiranku mungkin dihormati, namun sebenarnya pantas dicaci. bos pun tahu, jika grafik kerja ku mulai menurun. Dan bos saya ini orangnya baik apalgi kepadaku. Jika saja yang di posisiku adalah karyawan yang lain, mungkin mereka sudah di dompleng sedemikian rupa. Tapi yang di lakukan hanya pendekatan-pendekatan untuk menemukan titik terang penyebab grafik saya yang menurun. Dan saya rasa juga dia ( bosku ) menyadari dan tahu jika masa ku telah habis. Namun mungkin saja dia menghormatiku karena saya merupakan karyawan terlama, dan dimasanya saya pernah menjadi karyawan terbaik sehingga dia merasa canggung untuk mengeluarkanku. Tapi saya tidak pernah memanfaatkan keadaan ini, dan tidak pernah berniat untuk menfaatkannya. Karena sejujurnya saya juga mengakui jika masa ku mulai habis di sana, hanya tinggal sisa sisa waktu dulu. Untuk meningkatkan grafikpun serasa sulit. Dulu saya juga pernah memutuskan untuk keluar, bersamaan dengan yang lain. Tapi saya merasa saya masih dibutuhkan. Tapi kini saya sadar bahwa saya sudah tidak dibutuhkan lagi. Mungkin ini adalah hal yang terlambat seiring semakin bertambahnya usia. Sulit rasanya mencari pekerjaan yang hanya mengandalkan ijazah rendah ditambah faktor usia yang sudah banyak tidak masuk klasifikasi perusahaan. Kini saya serasa hanya memakan gaji buta saja.. #HanyaSekedarCurhatanKecil
1. Pegangan klo kebingungan biar ga jatoh bosqu. Brtahan di prusahaan krn mrasa dibutuhkan kyknya excuse yg ga prnah efektif bos. Mngesampingkan kbutuhan pningkatan diri sndiri yg sbenernya jauh lbh krusial/esensial bukan? 2. Relatif juga itu bro. Ada yg mentingin pengalaman & track record ktimbang jenjang. Ada yg mentingin jenjang S1, SKelapa, SLimun & usia muda trtentu malah prasyarat masuk di entry level management. Kalo mule aga eksekusi buka usaha sndiri macamana kira2 bosqu?
Ya, memang jika hanya diri sendiri yang merasa dibutuhkan itu bukan pilihan yang bagus. Tapi di kondisi waktu itu hampir semua karyawan lama satu-persatu keluar dalam rentan waktu berdekatan. Ya mungkin ada yang merasakan sama seperti yang saya rasakan saat ini. Dan saya disini sebagai orang yang cukup dekat dengan atasan, tentunya berfikir lagi jika harus sama sama keluar, hingga saya merasa ada di zona nyaman dan kini merasa tertekan oleh perasaan diri sendiri. sebenarnya sya bertahan di sini juga karena memang awalnya untuk kedepannya ada prospek tersendiri. Saya bisa membuat lapangan kerja sendiri. Tetapi ditengah tren negatif seperti ini, baik yang saya alami maupun perusahaan-perusahaan lain di bidang yang sama, pemikiran terhadap membuka usaha sendiri itu menjadi agak terganggu, dan rasanya harus berfikir kembali untuk membuka usaha di bidang yang sama. ( disini hilanglah rasa percaya diri saya dan hilang juga meomentumnya ) Terimakasih saran dan masukannya, sedikit banyaknya semoga bisa menjadi pertimbangan untuk saya kedepannya.
pernah ngalamin hal kaya gini dan saat aku memutuskan keluar dari perusahaan malah jadi bahan gosip, rasa nya mau nyanyi lagu d'masiv " apa salah ku.......kau buat begini....." lalu aku masuk perusahaan ku yang sekarang yang keadaan nya kurang lebih dengan gaji buta, dan hampir semua karyawan nya malah gitu, dan perlu di ketahui karyawan nya cuma 3
pernah ngalamin juga ya... Sya juga pernah ngalamin karyawan cuma 4. Habis itu kerja di part menjadi 2. Siang dan malam.. Bayangin saja kerja malam hanya berdua..
Cari kerjaan baru bukan berarti berakhir dan masalah selesai. Karena aku dah pernah melalukan nya. Nanti nya pas di perusahaan baru ngerasa gitu juga. Dan pola nya kembali lagi. Sebaik nya pikir baik2 sebelum mengambil keputusan.
hahaha emang jenuh, tiap hari begitu saja. duduk hadap monitor, tanpa ada arahan dan masukan. Seperti mesin yang sudah di program dari awal untuk melakukan hal yang sama setiap harinya hingga masa mesin itu habis. pinginnya sih cari kerjanya yang cukup mobilitas atau ada interaksi satu sama lain. ya tapi kalau basicnya gini sulit juga untuk berpindah haluan.
mana sini boleh lihat blognya, siapa tahu ada yang cocok kriterianya dan bisa kirim aplikasinya.... itung-itung tambah tambah visitor lah,,,