Rasanya kayak capek ngalamin yg namanya jatuh cinta :'( Kecewa, kecewa dan kecewa terus. Rasanya bener2 ga siap untuk sakit hati yg kesekian kalinya. Dan rasa sakit ini dominan karna cinta bertepuk sebelah tangan. Ada orang yg suka sm gue, tp gue ga suka sm orang itu. Setiap ada yg ngedeketin gue selalu bersikap seadanya, klo ga suka ya gue to the point bilang gamau bertele2. Gue serba salah. Ga ngerespon mereka (yg suka gue), gue dibilang sombong, cuek, dll. Tp giliran gue respon gue dibilang PHP. Terus gue harus apaaa:'( Sementara disisi lain gue suka sm cowok yg bisa bikin gue jadi lebih baik lagi, gue suka cwok pinter & pekerja keras apa itu salah? Gue bukannya pilih2, bukan mentang2 tmn2 anggap gue lumayan pinter trs gue sukanya sm cowok pinter juga. Gue cuma suka orang yg pekerja keras & pinter karna orang itu bisa jd motivasi gue secara ga langsung. Apa itu salah? Kenapa gue dibilang pemilih padahal gue cuma pgn hubungan yg serius. Krna gue pikir masih banyak orang yg usia dewasa tp pemikirannya ga dewasa dan gue pikir klo cowok pekerja keras itu dewasa krna dia pasti bisa memaklumi & ngertiin kegiatan gua yg super sibuk krna kuliah & kerjaan:'( Terkadang persepsi stiap orang itukan beda2, terus kenapa orang lebih berfokus sm negative thinking dan ga coba liat sisi positive thinking gue :'( Lagi pula klo sama2 pekerja keras pasti ketika salah satu dari kita semangatnya turun atau bahkan hampir putus asa kita bisa saling support, saling nyemangatin satu sama lain. Gue cuma pgn punya pasangan yg pengertian gitu. Sesibuk apapun orang pasti butuh penyemangat. Dan itu yg gue rasain sekarang. Tp penyemangat bukan sekedar orang yg nulis / bilang "semangat ya" tapi penyemangat yg bener2 orang itu lg berusaha juga, jd yg nyemangatin hrs semangat juga. Soalnyakan kebanyakan orang nyemangatin tp diri sendiri ga ada rasa semangat sama sekali -,- Apa ada yg sepemikiran sm gue?
Saya sendiri belum pernah merasakan sakit hati oleh wanita. Tapi kalau menurut cerita-cerita, ya begitu katanya sakit .... Orang yang suka sama gue, lumayan, dan orang yang gue suka lebih banyak. Tapi keduanya belum pernah sampai. gue pernah berfikir, kenapa setiap orang yang gue suka ga pernah mencoba untuk menerima, padahal dia kriteria gue banget ( cuma pendapat saya ), Tapi satu fikiran gue membantah, kenapa gue ga mencoba mencintai orang yang mencintai gue, padahal saya bisa jadi adalah kriteria yang dia cari. Yaaaa, keinginan setiap orang pastinya ingin saling melengkapi terhadap apa kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri, Misalkan gue merasa kurang ini, maka kita cenderung mencari pasangan yang lebih dalam hal tersebut. Tapi apakah semua itu akan menjadi pasti ? maksudnya ketika kita bersamanya, apakah akan seindah apa yang kita bayangkan. Itukan pilihan mereka mau poitif thinking atau negative thinking, dikatakan sombung juga tidak menjadi masalah, selama kita tidak merasa sombong. Gue juga sering dikatain tukang PHP atau sejenisnya. Tp ibarat peribahasa " anjing menggonggong kafilah berlalu ". Pasangan belum tentu juga bisa menjadikan motivasi, penambah semangat, tetapai kadang tujuan, keadaan, sahabat dan semacamnya juga bisa menciptakan semangat, tinggal bagaimana kita mengolahnya saja. #IMO
memang sih bagi sebagian orang, they just think other people by their cover or perspective only. ane sih juga kadang kadang mencoba untuk menjadi orang laen, maksudnya berposisi sbg orang laen kalau ane ada perilaku yang gak umum, misalnya terlalu sensitif. untuk kasus yang satu ini ane sih cuma mau share pendapat ane kalau hubungan itu didasari atas comitment yang tegas. so, jika komitmen kamu sudah kamu rasa benar, eitss tapi gak dibenar-benarkan lho.... bersikap biasa pada sekelilingmu adalah hal yang sudah sewajarnya tepat sih. ibarat air yang ada percikan gelombangnya kan lama kelamaan akan diam kalau sekitarnya dah gak ada guncangan.
Iya, ga cuma komitmen, tp juga harus pikirin konsekuensi apa aja yg bakal dihadapin :') btw makasih sarannya ^_^
Klo soal pinter/ga itukan tergantung kemauan diri sendiri. Klo emang pekerja keras pasti orang itu bakal ngelakuin hal2 baik buat dirinya. Jd pinter/biasa aja itu ga ngaruh sih menurut gue pribadi..
A berpendapat: "Anjing menggonggong kabilah berlalu". Artinya selama yang kita perbuat sesuai dengan norma agama maupun etika yang berlaku dalam suatu masyarakat, abaikan saja perilaku tidak menyenangkan dari orang lain. B berpendapat: "Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung". Artinya, boleh jadi kita berlainan prinsip dengan masyarakat tempat kita tinggal, namun berusahalah mengikuti; aturan, cara pandang & berbagai norma yang berlaku didalam masyarakat tersebut. Dengan kata lain, sesuaikan diri kita selama berada dalam suatu kaum. Walaupun kedua pepatah tersebut terkesan kontradiktif tetapi sesungguhnya tidak demikian, melainkan mesti dipadukan agar menjadi suatu kesatuan utuh yang bulat. Anyway semoga sukses.