Saya sadar jika terus menyimpan masalah sendirian, saya tidak akan mendapat jawaban maupun jalan keluar dari persoalan yang ada. Namun di kehidupan nyata saya saat ini, tidak ada orang yang benar-benar saya percaya, dan saat itulah saya bertemu dengan forum ini. Siapapun yang bersedia memberikan masukan maupun saran, saya akan sangat mengapresiasi dan berterima kasih. Saya adalah seorang anak SMA yang memiliki kehidupan normal selayaknya siswa lainnya, orang mungkin melihat saya sebagai anak humoris yang gemar bergaul dengan siapa saja. Namun dibalik itu semua, sebenarnya saya menangis, ketulusan dan kepedulian saya terhadap teman-teman yang lainnya kerap kali membuat saya malah menjadi pihak yang dirugikan, saya dikhianati karena niat baik saya sendiri. Rasanya begitu menyesakan mengetahui kamu begitu peduli terhadap seseorang yang tidak benar-benar peduli terhadapmu. Saya tidak sungkan melakukan hal bodoh dan konyol demi menghibur teman saya sendiri, walaupun teman-teman saya kerap kali tertawa dengan guyonan saya, dan menganggap saya orang yang asyik dan mood booster. Ketika hadir seorang anak eksis yang walaupun ia sendiri terhibur dengan hal tersebut, namun balas mengejek dan menganggap saya aneh dan sinting, teman-teman saya akan langsung berpihak kepadanya dan mengatakan hal-hal yang menurut saya cukup menyakitkan seperti "Ngapainsi luu aneh banget jadi orang" "Gue berhenti ah temenan sama lu" Namun mereka akan tetap mencari saya ketika sedang ada masalah dan membutuhkan teman curhat maupun ingin bercanda dan tertawa. Hal pertama yang membuat saya merasa bodoh peduli terhadap mereka.. Di zaman seperti sekarang, wajar jika siswa-siswa berkelompok membentuk geng masing2. Saya pun tidak menyangkal kalau saya termasuk dalam suatu kelompok pertemanan, namum walau begitu saya tetap berteman bahkan membantu teman lain yang tidak termasuk anggota geng saya, itulah kenapa saya memiliki banyak teman dimana-mana, tidak seperti teman-teman segeng saya yang lainnya yang rata-rata gengsi dan menutup diri terhadap teman lain yang kurang eksis maupun dijauhi teman-teman lainnya. Awalnya saya bisa satu geng dengan mereka juga karena kami berasal dari smp yang sama walaupun di smp kami samasekali tidak dekat, lama kelamaan karena setidaknya sempat saling tahu ketika smp dan sifat saya yang selalu bercanda dan mencairkan suasana kami jadi mulai dekat walaupun di awal mereka sempat jelas-jelas menolak dan sering menyakiti saya dengan kata-katanya. Sikap saya yang senang membaur dengan siapa saja juga membuat kami dekat dan jadi satu geng dengan beberapa anak sekolah lain yang baru kami kenal. Saya yang mati-matian mengajak bercanda dan berusaha mendekatkan semuanya hingga bisa akrab seperti sekarang, namun makin lama teman-teman baru tersebut justru lebih condong kepada teman-teman saya yang eksis, mereka bahkan berbagi cerita tanpa saya dan seakan tidak ada niatan untuk mengajak juga. Walaupun sempat ada niatan untuk berhenti berteman dengan mereka dan bergabung bersama teman yang lainnya saja, saya tetap menerima dan bertahan dengan mereka walaupun ada banyak hal yang tidak mereka bagi dengan saya. Hal kedua yang membuat saya merasa menjadi orang paling bodoh... Makin lama, teman-teman saya mulai ada yang merasa tidak nyaman dengan sikap salah seorang teman saya yang cenderung mau menang sendiri dan sering berkata kasar. Disaat seperti itu geng pecah menjadi dua kubu, awalnya tidak ada yang berpihak terhadap teman saya yang semena-mena tersebut sampai saya dan salah seorang teman lainnya yang cukup baik berpihak kepadanya karena tidak tega melihatnya dijauhi. Meskipun saya ingat betul bagaimana dia sempat membully saya dan tidak menganggap saya hanya karena urusan sepele yang juga sebenarnya merupakan kesalahannya, itu terjadi ketika ia masih dekat dengan teman lainnya jauh dibanding saya. Saya yang tetap berteman dengannya, mendengarkan keluh kesahnya bahkan di masa-masa tersulit sekalipun. Alasannya simpel, saya tidak bisa membohongi diri saya sendiri kalau saya tidak tega dan masih peduli terhadapnya. Bahkan setelah semua hal buruk dan caci maki yang ia lontarkan terhadap saya. Saya bersikeras berusaha membuat teman-teman saya yang lainnya untuk berbaikan dan memaafkannya, karena ia gengsi untuk meminta maaf duluan. Hal ketiga yang membuat saya merasa sangat bodoh.. Hingga akhirnya kami semua kembali berteman seperti sebelumnya. Namun kali ini lebih solid san sifat teman saya tersebut sudah berubah setidaknya menjadi lebih sopan dan menghargai teman lainnya. Jujur saya merasa menjadi yang paling bahagia atas hal tersebut. Lama kelamaan saya sudah seperti sahabat untuknya, dia bahkan berbagi cerita tentang anak cowo yang disukainya hanya kepada saya. Namun.. Saya sendiri sebenarnya telah lama juga menyukai cowo tersebut namun tidak pernah saya ceritakan pada siapapun. Dan hal yang paling tidak saya sangka terjadi, cowo tersebut juga nampaknya balik menyukai saya, banyak sikapnya yang seakan menunjukkan hal tersebut bahkan belakangan sampai ke tingkat blak-blakan. Namun saya enggan menceritakan hal tersebut kepada teman saya, saya sangat menjaga perasaannya. Saya memilih mengalah dan membiarkan teman saya berusaha mendapatkan cowo tersebut. Saya mati-matian tidak merespon cowo tersebut bahkan jutek terhadapnya agar ia berhenti peduli terhadap saya. Namun saya tidak bisa membohongi diri sendiri kalau sebenarnya saya juga menyukainya. Namun semuanya sudah terlambat, cowo tersebut kini balas bersikap dingin terhadap saya, malah teman saya yang mulai giat melakukan pendekatan terhadapnya. Apakah saya terlalu baik atau terlalu bodoh? Hingga mengorbankan perasaan sendiri. Apa yang sebaiknya saya lakukan? Tapi saya masih percaya bahwa suatu kebaikan yang dilakukan akan kembali kepada yang melakukannya. - - - Tapi saya benar-benar merasa ingin menangis saat ini....
aaaaaaaa kamu mirip sama kaya aku.... seandainya aku bertemu sama kamu, aku mau nerima kamu jadi teman ))
Hai salam kenal juga ya aku tadi left comment juga di post kamu semoga bisa membantu walaupun sedikit ya iya aku juga berharap seandainya aja kita bisa ketemu, rasanya pingin cerita banyak hehe, aku juga mau banget kok berteman sama kamu ))
iyaaaaa.... makasih banget yaaa kata kata kamu termotivasi banget!!! :') sedihhhh kayanya kalo ga dianggep sama orang :') iyaaa bener juga, bisa cerita ceritaaa yaaa aaaa sedih dah kalo begitu :')
Assalamualikum... Mnurut sya, tdk ada org didunia ini yg dpt mngerti diri kita slain diri kita sndri. Bahkan untuk org tua skalipun. Apalagi teman. akan ad kalanya mereka menyakiti kita. itu pasti mnurut kenyataan yg byk trjadi. ak salut dgn apa yng kmu lakukan. memang untk mnjdi org baik itu bkn hal yg mudah. tdk smudah untuk mnjahati org lain. tapi... akan sngt lbh baik dan brmanfaat jka km mneruskan usahamu itu. karena sprt yg hrs kita percayai jika apapun yg kita lakukan, pahit atau baiknya itu, psti akan ada buih di ujungnya. percayalah jika Tuhan mencintaimu... itu adlh sbuah kebenaran dan kebaikan yg melebihi smua kbaikan yg ada. sdangkan mslh cowok yg km suka. ssungguhnya kalimat 'cinta tak hrs mmiliki' itu hanya untuk org yg muna. kalimat yg diperuntukkan org2 yang butuh hiburan. krena smua cinta psti ingin memiliki. dan ak yakin km jg ingin mmlikinya. mskipun temanmu menyukai cwok itu, ak rsa km jg mmiliki hak spenuhnya untuk mnyukai cwok itu. kalau memang suka ya kejar, kalau memg suka ya katakan, kalau mslh temanmu itu, skrg gini, dia jg ga mungkin trs2an suka sama org yg tdk mnyukai km. dan jka dia mmg menganggap km tman yg brarti untuknya, dia jg bakal ngerelain apalagi dlunya dia prnh jahatin km, hrsnya dia brpkir sprti itu, dan lagi km dan dia msh remaja, msh akan byk kesempatan untk mnyukai cwok lain, bkn hnya cowok itu.. saran lg dr aku, smua org psti ingin bahagia. tujuan untk hdp pun psti mncari kbahagiaan. jadi, akan sgt lbh baik untk km jka km lbh menyayangi diri km, lbh mengenal ap yg akn mmbuatmu bahagia, ap yg akan mmbuat km tenang, dahulukan itu. jka kita bisa mengenal dan membahagiakan dri kita sndri pstilah untuk mmbahagiakan org lain lbh mudah.. karena tdk smua kebaikan yg kita berikan bernilai kebaikan untk org trsebut. Waalamualaikum..
Assalammualaikum Makasih banyak ya atas sarannya kak dicha gaori Aku sampai hilang kata-kata, ga kebayang mau balas apa karena kata-kata kakak maknanya dalem dan bener banget, aku kagum.. Tapi seperti yang kakak bilang juga, aku masih remaja, masa depan masih panjang, jadi untuk sekarang aku bakal tetep dukung temen aku. Aku tahu aku mungkin munafik, karena kalau boleh jujur sebenernya bukan ini yang aku mau.. Tapi sekali lagi masa depan itu masih panjang, mengalah juga bukan berarti kalah kan Harus yakin masih banyak hal baik yang menanti untuk terjadi. Sekali lagi makasih banyak ya kak aku bener-bener terbantu dengan saran kakak. Aku akan coba lebih menghargai diri aku sendiri mulai sekarang. Semoga ini semua punya akhir yang baik nantinya aminn Wassalammualikum.
kalo aku sih cuma mau bilang, dalam berteman itu ngga ada kata putus. tapi yang ada, kita tau mana teman yang baik dan mana yang pura-pura baik. yahh, saranku sii kamu lebih selektif berteman aja. tapi jangan lebay juga ya pilih-pilihnya. kalo aku sii lebih suka temen dari kualitasnya, bukan kuantitasnya. karena temen yang baik itu, yang tetep ada di samping kita meskipun kita udah ngelakuin seribu kesalahan. dan dia akan tetep jadi temen kita meskipun kita udah nyakitin dia, bikin malu dia, dan melakukan hal-hal gila juga.
Silahkan kalau anda mau menyebut saya rempong atau apalah, tapi saya hanya ingin anda mengerti satu hal, tolong jangan tinggalkan komentar negatif dimanapun itu sekalipun anda tidak suka dengan hal tersebut. Bukan bermaksud ingin mencari sensasi ataupun belas kasihan orang lain, tapi anda tidak pernah tahu seberat apa masalah yang tengah dihadapi orang yang anda hujat tersebut, lalu kalau anda menyebut saya seperti itu, lantas kalau anda jadi saya apa yang bakal anda lakuin?? mau balas semua tindakan orang yang sudah menyakiti anda? bisa-bisa tidak bakal punya teman kalau begitu, hidup itu saling mengerti. Semua toh akan ada balasannya. Mungkin kata-kata saya terdengar berlebihan, kurang sopan ataupun merasa paling benar, tapi saya benar-benar tidak mengerti kenapa anda bisa beranggapan seperti itu, sini kalau anda mau tukar posisi gantikan saya, nilai sendiri seperti apa rasanya berada di posisi ini, dianggap remeh orang lain bahkan diperlakukan sangat tidak etis, belum pernah tahu kan rasanya dikerjai diberi makanan bekas kunyahan orang lain tanpa diberitahu sebelumnya?? mau tahu rasanya ditertawakan setelah itu?? coba jawab kalau anda memang merasa andalah yang benar
Makasih ya atas sarannya alexis devandra Mulai sekarang saya akan lebih selektif dalam berteman dengan orang lain. Doakan saya semoga saya bisa menemukan teman yang benar-benar tulus ya..
amiinn.. semoga aja yaa.. karma berlaku kok. kalo kita baik, kita akan dapet yang baik juga. semangat terus.. jangan sedih yaa
Hi Umeka tentang teman"mu yg kurang terbuka dengan kamu, aku juga mengalaminya setelah aku pikir, mungkin memang aku yang kurang cocok sama mereka sehingga merasa kalau mereka kurang terbuka jika memang ini masalahnya menurut aku, kamu bisa cari teman yang lebih cocok dengan kamu, mungkin yang punya kesukaan yang sama dengan kamu jika menurut mu teman"mu sudah memiliki sesuatu yang sama dengan kamu, mungkin kamu harus mencoba lebih terbuka dengan mereka, katakan pada mereka apa yang kamu rasakan tentang mereka jika mereka memang teman yang sesungguhnya, mereka akan memahamimu, jika mereka tdk dapat memahamimu maka sebaiknya kamu berpikir ulang apakah mereka benar" teman sejati mu untuk masalah cowok yang kamu suka, menurut aku kamu punya hak yang sama untuk menyukai cowok itu, jangan biarkan kata "sahabat" membuatmu tdk bahagia, mungkin lebih baik kamu mengatakan yang sebenarnya pada sahabatmu itu karena menurutku sahabat yang sesungguhnya akan mengerti dan memahamimu, sehingga masalah cowok saja tdk akan merusak persahabatan itu tetap semangat ya Umeka semoga pendapatku bisa membantu memecahkan masalah mu