Saya gadis berusia 28 thn, sudah saatnya membina keluarga, kata orang sudah akan expired. Saya berpendidikan, mandiri, berprinsip, tidak mudah jatuh cinta, dewasa. Bisa dibilang saya tidak pernah punya kekasih, karena sifat saya yg mandiri dan tidak mudah tertarik dengan lawan jenis. Saya punya prinsip yg kuat, tidak boleh mengingini lawan jenis yg sudah py istri,tunangan ataupun pacar. Tapi ternyata saya jatuh cinta dengan seorang pria yg tidak sempurna secara logika, pejuang tangguh yg sedang meningkatkan taraf hidup keluarganya, tetapi diusia terpaut jauh 11 thn lebih tua dari saya, beliau masih belum bisa menikmati hidup dan masih jauh dr mapan. Seorang pria yg dilahirkan dari keluarga yg kuat beragama tapi sayangnya berbeda agama dengan saya. Kami sudah menjalani hubungan ini selama 2 thn dengan sopannya, dia menghargai saya yg punya prinsip utk melepaskan virgin saya dgn suami masa depan. Sedangkan kami sama-sama mengerti bahwa kami tidak akan menjadi pasangan karena perbedaan agama, usia dan kemapanan yg masih dia cari. Pernah ada perkelahian kecil sekali, tetapi tidak ia perjuangkan untuk memperbaikinya karena ia ingin saya mencari pria yg lebih layak dari dia. Saya mengerti itu, tapi rasa kehilangan yang sangat membuat saya tetap mengejarnya. Ada yang berbeda dari dia sehingga saya sangat mencintainya. Tapi saya sadar umur, sosial, dan agama. Saya bingung, saya bingung sama Tuhan mengapa harus diberi tantangan berat seperti ini, dan perasaan dahsyat seperti ini. Saya inging menumpahkan beban saya disini, mungkin seorang yang bijak bisa menggerakan pikiran saya yg hatinya sudah buta. Terima kasih
hii @miss pink memang rumit sih kalo menjalin cinta dengan beda agama,, kadang ada yg buta oleh cinta sehingga rela salah satu pasangan pindah agama or menikah dengan beda agama Jadi intinya kalo pendapat saya,mba coba untuk membuka hati mba untuk laki2 lain,mana tau dari laki2 lain itu mba bisa menemukan kecocokan dan yg pastinya seiman (seagama) saat ini mba hanya terbawa suasana atau lagi kasmaran,karna saat ini yg deket sama mba cuma pacar mba ini(mantan),sehingga mba tidak tau bahwa di luar sana masih ada yg bersifat baik lainya yg mungkin bisa saja bikin mba nyaman dan lebih nyaman dengan pacar mba saat ini. Saya harap mba jngan tutup pintu hati mba,karna (maaf) usia mba saat ini sudah saat ny untuk menikah,memang jodoh sudah di atur oleh Allah,namun nggk ada salahnya mba nya untuk berusaha. Tetap semangat ya say,semoga kmu bisa menemukan cinta sejati kamu,yg lebih tepatnya lelaki yg terbaik dari yg terbaik untuk kamu.
Smangat mbak Pink, saran saya.. gak ada salahnya mbak letting go sambil membuka lagi untuk yang lain. Memang gak mudah, tapi melepaskan perlahan sebuah langkah kecil menuju yang dituju kan ? hahah, maaf belibet bahasanya Saya prnah patah hati juga krn perbedaan agama, dan butuh waktu juga untuk bebas dari kebiasaan dulu yg biasanya mencintai DOI yg memang kayaknya belum ditakdirkan untuk saya. Saya rasa masih ada jiwa2 lain yang lebih baik diluar sana untuk mbak pink, memang seorang lelaki tak tergantikan dengan adanya lelaki baru, siapa tahu kejadian ini mengajarkan mbak arti sesuatu. Segitu aja saran ku sm pendapatku, kuranglebihnya maaf, maaf juga kalo aku salah ngerti.