Cinta tak memandang jenis kelamin (Part 1)

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Aby Putra Pratama, 10 July 2016.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. Aby Putra Pratama

    Aby Putra Pratama New Member

    Langit tampak begitu cerah namun entah mengapa hatiku terasa suram. Hari ini aku kembali merindukan sosok seseorang yang dulu pernah menjadi seseorang yang begitu special.
    Muhammad Lukman Hakim, Ya, Itulah namanya. Seseorang yang dua tahun lalu aku kenal. Perkenalan kami terjadi saat kami berdua bekerja disebuah perusahaan yang sama. Perkenalan yang tak tahu kali ini harus aku sesali atau aku syukuri.
    Diawal pertemanan, kami berhubungan begitu baik, karena rumah kami pun berdekatan dan kami pun kerja di divisi yang sama. Hampir setiap saat jika kami bekerja satu shift, dia selalu membarengi aku berangkat dan pulang kerja. Sebenarnya aku biasa berangkat naik motor sendiri namun semenjak pertemanan kami begitu dekat, dia sering sekali mengajak aku berangkat kerja bareng menggunakan motornya.
    Disaat bekerja pun kami saling membantu dan mengerti. Kadang kalau dia lelah, aku menyuruhnya diam saja dan menggantikan pekerjaannya, begitupun sebaliknya. Itulah saat dimana kami akhirnya menjadi teman dekat, Sahabat.
    Namun dibulan ke 5 pertemanan, kami menghadapi sebuah masalah. Sebenarnya itu hal konyol. Ceritanya begini, Dia membeli sebuah motor baru, Vixion merah, sebelumnya dia sering memakai motor supra kalau kerja. Entah ada angin apa, aku merasa iri. Memang sih, sejak awal kerja aku sangat ingin sekali membeli motor R15, namun ternyata dia duluan yang akhirnya punya motor baru. Karena rasa iri ku itu akhirnya merusak pertemanan kami. Kurang lebih kami selama 1 bulan tidak saling bicara dan menyapa. Kalau lagi satu shift pun kami tidak saling bicara dan saling mendiamkan satu sama lain. Hingga sampai suatu ketika ada tawaran pindah cabang ke Malang, aku langsung menjadi yang nomor satu mengajukan diri.
    Namun, teman kerja yang lain membantu kami. Disebuah malam, tidak sengaja aku dan teman ku bercanda. kebetulan saat itu aku dan lukman satu shift. "By, kamu gak mau minta maaf sama lukman" Kata temanku, "Udah jangan bahas itu." Balasku. Lalu temanku berkata lagi, "Kamu minta pindah ke malang, kamu ga kangen sama lukman nanti, kamu ga kangen masa masa dulu, kemana kemana bareng terus". Mendengar itu, aku pun diam dan berpikir. Sebenarnya dalam hati, aku ingin sekali meminta maaf, apalagi sudah 1 bulan kami berselisih dan aku pun merasa kesepian sejak bermusuhan dengan dia. Lalu temanku memanggil lukman, "Man, kesini, udah kalian maaf maafan, udah gede kok berantem, Ayo salaman". Saat itu kami berdua kayak gengsi dan malu malu. Namun akhirnya aku menurunkan ego ku. Aku menghampirinya dan meminta maaf padanya. Dia pun memaafkan dan sejak malam itu pertemanan kami kembali seperti semula.
    Sejak pertengkaran itu, kami menjadi semakin dekat. Suatu ketika aku bercanda "Man, aku beliin dompet kayak kamu donk, tapi yang manchester city". Ya, lukman dulu punya dompet bergambar chelsea, klub kesukaannya, dan aku menyukai manchester city. Saat itu aku hanya bicara bercanda namun keesokan harinya ditempat kerja dia menghampiriku dan memberikan sebuah dompet bergambar manchester city. Aku sangat senang sekali dan selalu memakai dompet itu.
    Beberapa hari kemudian saat dia main ke rumahku, aku juga bilang "Man, punya baju manchester city ga, kalau punya buatku aja ya", "Punya by, tapi belum aku cuci, kemarin habis aku pakai" kata dia. Dan dua hari kemudian dia pun memberikan baju nya itu padaku saat menjemputku ke rumah. Dua barang itu dulu begitu berharga bagiku. Harta yang tak ternilai harganya. Dan selalu ku pakai dan ku simpan baik baik. Memang benar, dulu kami selalu main berdua. Kadang setelah pulang kerja, dia mengajak aku ngopi sampai larut malam. Kadang pula kalau libur kerja kami bermain Playstation berdua. Dan dia selalu yang membayar semua itu. Aku tak pernah diperbolehkan membayar. Yang ku rasakan saat itu, kalau aku punya sahabat yang sejati.
    Beberapa minggu setelah pengajuan kepindahanku ke cabang malang, tiba saatnya ada balasan email datang memberitahukan apakan pengajuanku di setujui. Saat itu karena pertemananku dengan lukman kembali membaik dan aku ga mau berpisah dengannya, aku melobi atasan agar kepindahanku dibatalkan, aku bahkan sampai bernazar jika permohonanku tidak disetujui aku akan mentraktir seluruh teman kerja es krim. Dan Alhamdulillah, ternyata aku tidak jadi berpindah toko dan aku penuhi nazarku itu. Untuk beberapa saat aku bisa tenang dan menikmati pertemananku dengan lukman.
    Namun, Awal bencana dimulai. Ya, Saat itu, aku menjalin hubungan asmara dengan sebuah wanita bernama Karelina. Dia wanita cantik, seorang model, anak sebuah pengusaha. Kami tidak sengaja bertemu saat aku sedang tampil ngeband di sebuah kafe di Tunjungan Plaza. Oh ya, dulu aku seorang anak band, dan sering nyanyi di kafe. Perkenalan aku dan lina begitu singkat hingga kami akhirnya memutuskan menjalin asmara. Ya namanya aja serba singkat, Pacarannya pun singkat. Tidak sampai dua minggu kami memutuskan break. Pemicunya adalah wallpaper handphone ku. Saat itu Lina marah dan kecewa karena wallapaper handphone aku memasang foto lukman, dan aku pun sudah menjelaskan jika lukman itu teman dekatku namun dia tetap marah. Sampai aku pun tersulut emosi karena menganggap Lina terlalu membesarkan masalah. Perlu diketahui, selama aku berteman baik dengan lukman, wallpaper handphone ku selalu aku pasang foto dia. Karena masalah ini akhirnya aku memutuskan break hubungan dengan Lina.
    Entah darimana awal mulanya. Ternyata diam diam Lukman berhubungan dengan Lina. Saat itu aku tahu dari SMS. Kan sering sekali aku pinjam Handphone nya dan membaca baca isi nya sampai ga sengaja aku baca sms dari Lina di handphone Lukman. Perasaanku saat itu kecewa namun karena aku lebih ga mau bertengkar lagi dengan lukman ya aku pura pura diam saja. Kadang aku sering menyindir sambil bercanda, "Menusuk teman dari belakang". Namun Lukman menjelaskan jika tujuannya hanya untuk mengklarifikasi kepada Lina jika dia hanya temanku.
    Tapi ya namanya Cinta, Apalagi Lukman belum pernah pacaran. Sejak dia sering SMSan dan BBMan dengan Lina, Sampai suatu titik akhirnya mereka Pacaran. Disatu sisi aku kecewa namun disisi lain aku senang sahabatku akhirnya punya pacar pertama nya. Meski sebenarnya aku masih menyimpan perasaan pada Lina. (Bersambung ke part 2)
     

Share This Page