Cinta tak memandang jenis kelamin (Part 2)

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Aby Putra Pratama, 10 July 2016.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. Aby Putra Pratama

    Aby Putra Pratama New Member

    Namun ya, pacaran mereka itu juga ga mulus. sering bertengkar tiap malam. Atas hal hal sepele. Saat Lukman pacaran dengan Lina, dia ga pernah main rahasia. Dia selalu terbuka padaku. Kadang kalau pulang kerja, dia mengajak aku ke JXEXPO untuk ngopi dan curhat soal hubungan nya dengan Lina.
    Sebuah musibah hadir, entah tanggal berapa aku lupa. Lina mengalami kecelakaan mobil di Jalan Tol di Jakarta. Sebenarnya, satu hari sebelumnya, Lukman juga mengalami kecelakaan motor saat dalam perjalanan menuju Madura untuk mengunjungi sebuah pantai. Dia meminta aku merahasiakannya dari Lina karena dia takut Lina Khawatir. Namun naas pula. Lina pun mengalami kecelakaan mobil. Ceritanya, saat itu dia ingin memberi kejutan bagi Lukman dengan mengunjunginya ke Surabaya karena memang saat itu mereka LDRan karena Lina kuliah di Jakarta. Namun malam itu, mobil Lina mengalami kecelakaan dan dia sampai koma beberapa minggu. Keluarganya membawanya ke sebuah rumah sakit di Singapura. Beberapa minggu Lina koma, dan Lukman tampak terpukul. Aku sebagai sahabat juga merasakan kesedihan yang dirasakan Lukman. Suatu malam saat kami pulang kerja bersama, Lukman tiba tiba menghentikan motornya ke pinggir jalan dan menangis. Ya Allah, Aku saat itu cuma bisa diam ga bisa hibur karena aku pun juga sebenarnya menangis mengetahui Lina koma dan belum sadar. Hingga Lukman berkata "By, beli tiket pesawat ke Singapura berapa by? Aku takut Lina kenapa kenapa?". Ditempat kerja pun Lukman ga fokus, dia menjadi lebih pendiam dan ga bersemangat. Beberapa kali dia menangis ditempat kerja. Apalagi luka kaki nya akibat kecelakaan juga belum sembuh.
    Perasaanku sebagai sahabat hancur lebur melihat Lukman serapuh itu. Suatu malam, 3 minggu berlalu tiba tiba kabar baik datang, Lina telah sadar namun kakinya lumpuh dan tidak bisa berjalan sehingga beberapa bulan dia masih harus di Singapura menjalani terapi.
    Lukman Kembali bersemangat dan menjalani hubungan lagi meski LDR dan selalu mensupport Lina. Saat itu aku hanya bisa membantu dan menyemangati Lukman agar ga selalu sedih. Ya ini lah ujian kami, karena Lina masih di Singapura dan kedekatan ku dengan Lukman semakin dekat, tanpa aku sadari benih cinta tumbuh dihatiku. Aku diam diam mencintai Lukman. Karena diantara kami tidak ada rahasia, Ya aku ungkapkan perasaanku ke dia. Awalnya dia kaget dan menolak namun karena dia teman dekatku akhirnya dia menerima perasaanku. Lucunya aku menembak Lukman saat ditempat kerja. Saat itu aku bilang begini "Man, Aku Cinta sama kamu. Aku terus harus gimana". Lalu dia menjawab "Kamu ada ada saja by, kamu mau kita berdua masuk neraka". Namun melalui pesan BBM dia akhirnya menerima perasaanku, "Ya sudah by, kita pacaran, tapi aku minta kamu Cintai aku dengan tulus, kamu jangan menjauh lagi ya, aku akan bantu kamu juga agar kamu ga tersiksa dengan perasaanmu ke aku.". Sejak itu kami resmi pacaran. Dan aku bersyukur pertemanan kami ga rusak karena hal itu.
    Beberapa hari kami menjalani hubungan layaknya kekasih, kami semakin sering keluar berdua untuk ngopi, hampir setiap hari kami keluar berdua. Ga tau waktu, pagi, siang, malam. Pernah dia ngajak aku jam 2 dinihari ke Taman Bungkul untuk pacaran disana sampai jam 4 subuh.
    Saat kami pacaran, dia selalu mengijinkan aku tiduran dipahanya kalo pas lagi ngopi, bersandar di bahu nya kalo pas ditempat kerja. Dia mengijinkan aku memeluk dia kalo lagi dibonceng motor, dia mengijinkan aku mencubit pipinya, bahkan dia menyuapi aku makan. Ya mesra selayaknya orang pacaran. Meski aku tahu sebenarnya dia berat melakukan itu semua karena cintanya hanya untuk Lina namun disisi lain dia ga mau lihat aku sedih.
    Suatu ketika toko kami melakukan Stock Opname, kami lembur untuk melakukan stock barang keseluruhan. Pagi hari karena kelelahan lukman tidur diruang makan hanya beralaskan kursi yang disejajarkan. Saat itu aku disampingnya, mengamati saja dan mengipasinya, lalu saat dia bangun aku tawarkan "Beb, kamu mau aku beliin susu anget didepan ga?","Ga usah by" jawab dia. Panggilan aku sejak pacaran ke Lukman yaitu Bebep. Namun itu hanya bertahan selama satu minggu. Masalahnya adalah teman kerja tahu. Memang Lukman meminta aku tidak mempublikasikan hubungan terlarang itu, namun ya dasarnya aku yang bodoh, aku menyebarkan status hubungan itu. Hingga akhirnya Lukman meminta putus dan kecewa karena nama baiknya rusak karena aku.
    Sejak dulu memang Lukman selalu menasihati aku namun aku tidak pernah sekalipun menurutinya. Seluruh teman kerja akhirnya tahu dan menjadikan itu bahan ejekan kepada kami berdua. Meski begitu, pertemananku masih baik baik saja. Hingga suatu ketika, Orang tua Lukman tahu hal itu dan memanggilku kerumahnya. Disana aku dan Lukman dinasihati dan mereka kecewa atas ulah kami berdua yang sempat pacaran. Keputusan pun dibuat, Kami dilarang kerja satu shift selama beberapa bulan. Bagai petir disiang hari jelas keputusan itu berat bagiku apalagi aku beberapa bulan sebelumnya selalu minta diperbanyak kerja satu shift dengan Lukman. Namun apalah daya, keinginan orang tua Lukman disetujui oleh atasan. Beberapa hari aku sedih dan selalu menangis. Melihat aku bersedih, Lukman akhirnya memohon kepada mereka agar mencabut pelarangan itu namun sia sia. Ya akhirnya kami harus rela dipisahkan shift berbulan bulan.
    Suatu ketika kami libur bersama, aku mengajak Lukman liburan ke Pantai Goa Cina Malang. Kebetulan Lukman memang libur tapi aku bolos kerja. Dengan dibonceng motor supranya, mengandalkan GPS kami berangkat menuju Pantai. Itulah pertama kali dan terakhir kalinya aku pergi ke pantai bersama Lukman. Kenangan manis terakhir sebelum pertemanan kami musnah. Lukman belum pernah kesana tapi aku sudah. Tepatnya tanggal 29 oktober, seminggu sebelum dia Ulang tahun di tanggak 07 November. Kami menikmati liburan dipantai itu, ya meski Lukman sudah meminta aku jaga sikap namun aku masih mencuri curi kesempatan untuk manja padanya. Ya itulah kenangan liburan yang paling berharga bagiku.
    Sebenarnya, di hari Ulang Tahunnya, kami sudah merencanakan kembali liburan dan merayakannya di Sebuah tempat wisata di Malang, namun orang tua Lukman melarang dan sejak saat itu mereka benar benar melarang Lukman berteman lagi denganku. Dan benar saja, 29 Oktober 2014 menjadi kenangan pertemanan terakhir.Karena sejak saat itu hingga aku Resign kerja tanggal 01 Januari 2016, kami berdua sama sekali sudah tidak berteman, tidak saling bicara, tidak saling menyapa, dan saling mendiamkan. Aku sebenarnya sudah berulang kali berusaha meminta maaf dan meminta lukman tetap menjadi sahabatku namun semua sia sia. Meski hukuman agar tidak satu shift telah dicabut, namun meski kami satu shift kami pun sudah seperti tidak saling mengenal. Alasannya karena orang tua Lukman sudah melarang untuk dekat lagi denganku dan Lukman sendiri kecewa karena terpublikasinya hubungan terlarang kami membuat nama baiknya rusak dan diejek teman teman.
    1 Tahun lebih, aku kerja tanpa semangat, perasaanku hancur lebur, berpisah dari Lukman, meski kami masih bekerja ditempat yang sama namun kami seolah tidak saling mengenal. Aku sering menangis, sering ga fokus kerja dan sering bolos kerja karena hal itu. Dulu sahabat yang sangat dekat dengan aku, yang paling memahami aku kini sudah tidak menganggapku lagi.
    Semua usaha untuk mengembalikan pertemanan kami sia sia. Kadang aku sedih saat melihat dia pulang kerja pergi ngopi bersama teman barunya. Namun apa yang bisa aku lakukan. Saat aku mengajak bicara Lukman saja, dia malah diam dan membuang muka.
    Tidak pernah ku bayangkan pertemanan kami berakhir seperti itu. Pernah suatu ketika saat aku begitu rindu, aku membawa pulang jaketnya, tanpa sepengetahuan dia. Aku memeluk jaketnya ketika tidur. Dan hal itu membuat dia semakian marah. Meski jaketnya telah aku kembalikan namun dia malah membuang jaket itu dan mengatakan sudah tidak ingin menggunakan jaket itu lagi. Hingga pada puncaknya, aku resign kerja. Seminggu sebelum aku keluar, kami memang sempat berbicara, mengobrol, bercanda meski kaku. kami selalu satu shift selama seminggu terakhir. Aku menikmati saat saat terakhir itu. di seminggu terakhir itu, pernah kami beda shift, aku shift pagi dan dia shift siang, sampai aku rela longshift menemani dia sampai malam hanya karena aku berat meninggalkan dia. Meski akhirnya aku bisa membeli motor baru, New CB150R, dan Lukman pun ikut senang dan sempat berkata, "Selamat ya sob, akhirnya kamu bisa beli motor impianmu". Aku bahkan menangis saat dia bicara begitu. Namun semua terlambat, Aku akhirnya Resign dan pertemanan kami berakhir.
    Dua bulan berlalu, aku sengaja mampir ke Warkop tempat dia biasa ngopi dan aku bertemu disana, Namun dia masih mendiamkanku dan masih marah. Dan itu pertemuanku dengannya. Hingga detik ini pun dia masih marah dan tidak memaafkanku. Hingga saat ini aku tidak pernah lagi bertemu dengannya.
    Hubungan Lukman dengan Lina berakhir pula di Tanggal 29 Oktober, dan sejak Januari Lukman mempunyai kekasih baru, seorang teman kerja juga namun di bagian kasir. Dan saat ini dia hanya fokus dengan kekasihnya itu. Segala upaya aku lakukan namun semua gagal. Meski didalam hati aku merasa sedih dan kehilangan, kadang aku merindukan masa saat kami dulu begitu dekat, Namun apalah daya, Takdir kami begini. Setiap malam kadang aku memimpikan dia, rindu ingin bertemu, tapi Lukman telah menutup hati. Dan Kesedihan ini harus aku pikul seorang diri setiap hari. Kesedihan, Kerinduan, Penyesalan.
    Yang ku harapkan saat ini hanya bisa kembali berteman meski bukan teman dekat.
    Hanya itu Ya Allah. Adakah yang bisa memahami kesedihanku.
     
  2. rikisibarani

    rikisibarani Well-Known Member

    Mungkin ada baiknya jika saling bertukar pengalaman, saling menguatkan, saling bercerita mengenai apa yg dirasakan

    Ada yg mengalami hal serupa !!
    Pada curhatan : Aku dan Cintaku
    By : Cep Aldiansyah

    Pada curhatan : Ayah, mengapa aku berbeda
    By : Ninaangela

    Sory bro .. Buntu masalah begini !!
     

Share This Page