Harus pilih yang mana? A: Dia sahabatku, orang yang selalu mendengarkan keluhanku setiap saat, entah itu tentang cowo, cewe, ataupun keluarga. Dia selalu ada untukku, aku merasa sangat senang memiliki sahabat seperti dia, walaupun kita berbeda gender tapi kita merasa sangat nyaman satu sama lain, sangat sangat nyaman. Sampai akhirnya dia menyatakan perasaannya yang sebenarnya kepadaku, dia menyukaiku dan dia juga bilang bahwa itu serius. Aku tidak ingin merusak persahabatan kita, karena aku sendiri ragu dengan perasaanku kepadanya. Ya aku menyukainya, namun bagaimana kalau rasa itu hanya karena dia adalah sahabatku? B: Dia adalah orang yang baru aku temui, dia sosok yang lucu, yang selalu menghibur, seakan-akan dia mengisi tempat baru di dalam diriku. Di selalu menghadirkan tawa, akhirnya dalam waktu singkat itu aku menyukainya, ingin selalu menghabiskan waktu dengannya, dan dia pun menyukaiku, dia adalah satu-satunya orang yang pernah menjadi pacarku. Aku merasa sangat senang. Namun lama kelamaan rasanya aku ragu akan perasaanku yang kilat itu, walau dia menjadi pacarku, tapi rasanya sangat tidak nyaman waktu itu saat aku mengenalnya lebih jauh. Aku memutuskan untuk menjaga jarak, tapi dia tetap menghubungiku dan meminta agar kita bisa seperti dulu lagi. Namun rasanya aku tidak mau, walaupun memang aku pernah benar-benar menyukainya. C: Aku pernah berkata pada diriku sendiri "Apakah mungkin dia bisa menyukaiku?", berakar dari situ aku mencoba untuk mendekati seseorang, tepatnya memberi perhatian lebih kepadanya. Dan aku tau dia menangkap sinyal itu. Aku yang tadinya hanya ingin tau bagaimana respondnya terhadapku balih malah memiliki rasa terhadapnya, akhh aku suka dia. Aku berusaha mengubur rasa itu, karena aku tau tujuan awalku hanya ingin tau saja, aku tidak mau tujuan tidak baik itu berlanjut. Namun, ternyata terlambat baginya. Dia menyukaiku juga. Namun dia juga terlambat, dia bilang bahwa dia menyukaiku saat aku sudah memiliki pacar, dan dia tau itu. Dia berkata "Aku tau kamu udah punya pacar, aku cuma mau kamu tau aja yang aku rasain ke kamu. Maaf karena lama banget aku baru bisa ngomong sekarang ke kamu. Tapi kamu bener-bener gabisa bikin aku berhenti mikirin kamu. Gapapa kok kamu sama dia, semoga kamu bahagia terus". D: Orang ini, bagaimana aku menjelaskannya? Well, dulu saat aku ada di masa-masa senior di sekolah aku senang sekali bermain dengan adik kelas. Terutama adik kelas yang menarik perhatian. Salah satunya adalah cowo ini, satu dua kali aku coba ingin berteman dengannya dan seterusnya dia yang mendekatiku. Kita selalu ngobrol bareng, chatting hingga larut malam, sampai akhirnya dia bilang bahwa dia menyukaiku, dia adalah orang pertama (pertama kali) yang menembakku, waah aku sangat terkejut saat itu, baru kali itu aku tau bagaimana rasanya disukai oleh orang lain. Saat itu, karena kita masih sama-sama muda dan well, nggak jelas, kita hanya dekat layaknya main-main. Dia malu saat kita bertemu langsung, tapi dia akan sangat asyik saat kita ngobrol via online. Sampai akhirnya (sekali lagi karena kita masih sama-sama muda dan labil) aku kesal dan tidak ingin lagi dekat dengannya. Satu tahun berlalu dia tetap menyukaiku, Dua tahun berlalu dia tetap berusaha untuk ngobrol denganku, dan sekarang sudah Tiga tahun berlalu, dia datang lagi saat tau bahwa aku sudah putus dengan pacarku. Dia berkata "Ya akhirnya aku punya kesempatan buat chat kamu lagi, kalo kemaren2 kan aku gaenak sama pacar kamu. Aku kan masih nungguin" Aku? Aku orang yang suka banget ketawa, tapi gak bakalan bisa ngangkat bibir sedikitpun buat senyum kalau lagi badmood. Aku suka ngomong, rasanya aku hidup kalau aku lagi ngomong. Aku suka dengerin cerita semua orang. Aku suka nonton film, aku suka fotografi, aku suka bahasa inggris, dan aku suka ga jelas. Ke-empat orang itu masih ada si hidup aku sampai saat ini. Diantaranya kita masih intens berkomunikasi, dan bahkan bertemu. Ada rasa canggung dan bingung setiap kali aku bertemu dengan salah satu diantara mereka. Sekarang mereka tau bahwa aku sudah "free" dan seakan akan menunggu tindak lanjutnya. Sedangkan aku? Terjebak disini tidak tau harus bagaimana. Apakah harus memilih, atau mencari yang lain saja?
banyak amat gebetanmu sist wkwk klo mau pilih ya pilih yg suka, yg dianggap biasa" jgn dikasi harapan
Apakah sist pernah coba ambil tes ini? http://www.humanmetrics.com/cgi-win/jtypes2.asp Coba baca link ini, apakah ini seperti diri sist? http://www.humanmetrics.com/personality/enfp Mungkin di antara mereka ada tipe yang memang pasangan alami sist. Mencari yang lain? Bisa jadi ceritanya sama kayak yang lain. Tidak ada yang sempurna. Dari ketiganya, saya pikir sepertinya tidak ada yang mantap untuk dipilih. Tapi jika dipilih siapa yang paling mendekati? C, kemudian A.