Pernah gak sih kamu pergi ke suatu tempat yang rame,orang-orang disekitar pada berkelompok-kelompok,sedangkan kamu cuma berdiri sendirian gatau mau ngapain? Well,aku sering banget ngerasain hal kayak gitu. bertahun-tahun malah.. (Siap2in cemilan karena curhatanku panjang banget) Aku dibesarkan di keluarga kecil yang bahagia. kedua orang tuaku berprofesi sebagai dokter. aku punya seorang adik laki-laki yang lebih muda 2 tahun dariku. sekilas mungkin hidupku seperti baik-baik saja. namun tidak... Saat SD selama 6 tahun,aku punya banyak teman dekat. Bisa dibilang,semua teman sekelasku adalah sahabatku. Kami sangat kompak. Saling support satu sama lain. Pergi jalan-jalan sekelas,acara kelas,pokoknya banyak momen-momen yang sangat aku rindukan saat masa SD ini. Saat SMP,semuanya berubah. Aku masuk SMP yang lumayan terpelosok. Aku sengaja memilih SMP itu karena aku haus akan tantangan. Aku ingin bertemu dengan orang-orang baru dan suasana baru. Aku ingin bersaing dengan orang-orang pilihan dari berbagai SD. Sekolahnya bagus kok. RSBI. Tapi,dari SDku hanya aku yang bersekolah disana. Otomatis aku harus menyesuaikan diri dan membaur dengan siswa-siswa baru disana. Di kelas 7,aku punya 5 orang teman dekat. bisa dibilang kami bikin geng gaje gitu deh. Aku pikir saat itu,"Pasti bahagia jika kami seperti ini terus. Semoga persahabatan kami awet selamanya." kami sering pergi main bareng,belajar bareng. Tapi yah.. dasar pikiran naif anak-anak. Itu semua hanya bertahan selama kurang lebih 5 bulan. Salah satu dari teman se-geng,sebut saja C. Ada senior yang suka sama dia. Dikelasku ada anak yang bisa dibilang paling cantik dan gaul seangkatan. Sebut saja N. Si C ini dia jadi dekat sama N karena N tau banyak tentang senior yang suka sama dia. otomatis geng kami pecah. C dan N serta beberapa teman bikin geng baru lagi. Aku sendirian dan tidak jadi tidak punya teman dekat.. Pergi sekolah,di kelas,saat istirahat,dan saat pulang sekolah aku selalu sendirian. Tentu saja aku berusaha berteman dengan yang lainnya. Tapi,aku malah jadi DUFF (silahkan cek google). Aku hanya sebagai pelengkap saja. Tidak dianggap. Aku gatau kenapa bisa seperti itu. Aku merasa nggak merugikan siapapun. Aku gak pernah ngejelekin,dan ngegosipin siapapun. Kalau mereka butuh pertolongan,sebisa mungkin aku bantu. Dan juga,mungkin karena sebelumnya aku terlalu bahagia aku memiliki tubuh yang subur (alias gendut -_-). Dengan tinggi badan 155 cm,berat badanku mencapai 57 saat kelas 7 itu. Otomatis aku selalu diejek-ejek. Gajah,gendut,bengkak,orang besar,dan segala macam ejekan tentang overweight sudah aku terima. Bahkan aku sampai terang2an diejek didepan guru BK! Gila! Karena tidak punya teman dan bertubuh gemuk,aku jadi tertutup dan jadi kalem sampai sekarang.. Tidak bisa jadi pribadi yang heboh,asik,dan rame seperti dulu lagi. Karena pasti akan diejek dan tidak dianggap. Kalau masalah diejek sih,cuma awalnya doang yang nyakitin (lama2 terbiasa). Oh iya,aku punya bakat dibidang musik dan bahasa inggris. Karena suka musik,senior cowok banyak yang ingin dekat sama aku. bukan 'dekat',tapi cuma dekat sebatas partner main musik saja. Alat musik modern,tradisi,terutama alat musik melodi bisa dengan cepat aku kuasai. Aku tau harga diriku sebagai perempuan. Jadi aku bukan tipe cewek yang 'mencabe' ke cowok-cowok. Mereka yang selalu mendekat. Dan karena aku easy going jadi yah aku nyantai aja dan nganggap kami cuma partner. Hal ini menimbulkan kcemburuan pada teman-teman yang cewek. Alhasil,pembullyan dengan kata-kata bi***,pel****,ja**** sering pula aku terima. Pernah saat ulangan harian bahasa inggris,teman sebangku ku ingin nyontek. Tapi aku tidak mau agar dia bisa berusaha sendiri. Eh,dia malah marah dan malah menghasut teman sekelas supaya menjauhiku. -_- Naik kelas 8,aku mendapat teman2 baru. salah satunya menjadi teman dekatku. Namun aku terlalu cepat menyimpulkan. Setelah 2 bulan,sifat aslinya keluar. Dia sangat egois. Aku tidak pernah menyulut pertengkaran,tapi malah aku yang minta maaf agar kami baikan seperti sedia kala. Atas nama persahabatan aku sabar saja seperti itu. Hingga puncaknya aku memilih untuk menjauh saja karena merasa tidak baik jika berteman dengannya. Lalu,aku mendapat geng baru. Mereka anak-anak yang lumayan nakal. Pacaran dengan cowok gajelas,nyontek2,melanggar aturan sekolah,dan lain2. Tapi karena saat itu aku merasa nyaman dan mereka sepertinya tidak terlalu mempermasalahkan tubuh gendutku ini,aku enjoy saja dengan mereka. Tapi lagi2 aku terlalu cepat menyimpulkan. Mereka hanya memanfaatkanku. Memanfaatkanku saat ujian,ulangan harian,rumahku dipakai untuk 'basecamp' tanpa aku (tidak dianggap),traktir2 gajelas,dll. Hingga aku sadar bahwa aku memang tidak cocok jika memiliki teman dekat. Aku terlalu polos karena selalu menuruti kemauan mereka. Hubungan pertemanan yang aku alami bukan GIVE and TAKE. Tapi GIVE and GIVE. Akhirnya aku menjadi sendirian lagi selama semester terakhir kelas 8 seperti saat aku kelas 7 dulu. Saat kelas 8 ini,aku mulai aktif ikut lomba. Mulai dari lomba bahasa inggris,lomba seni,hingga mengasah kemampuan bermusikku dan nilai2 akademikku juga aku usahakan agar selalu tinggi. Alhasil aku menjadi salah satu anak kesayangan guru. Dan yah... Bully dengan kata2 sindiran pun makin menjadi2.. Saat kelas 9,aku fokus belajar untuk UN dan seleksi masuk SMA favorit di kota. Disisi lain aku merasa bersyukur sendirian dan kesepian. Dengan itu aku bisa fokus belajar. Tapi,aku jadi mengalami eating disorder karena aku tidak tahan dengan bully tentang bentuk tubuhku. Sering sekali aku tidak makan selama seharian. Berat badanku turun hingga 52 kg. Tapi aku jadi sakit dan sangat tidak fit. Efeknya aku rasakan hingga detik ini. Aku sudah berusaha agar bisa diterima di antara teman2. Tapi mereka hanya memalingkan wajah seakan2 mengatakan "kamu belum cukup kurus untuk berteman dengan kami" atau "kamu belum cukup cantik,pintar dan baik untuk berteman dengan kami." Sedih rasanya.. seandainya kalian tau apa saja yang telah aku lakukan demi diterima oleh kalian.. Usahaku tidak sia2.. Aku berhasil lulus dengan peringkat 6 se-angkatan dan lulus masuk SMA favorit di kota. Aku selalu berdoa dan berharap agar di SMA aku mendapat teman2 dekat yang mengerti aku dan menerimaku apa adanya. Saat SMA aku bermetamorfosis. Tubuhku jadi langsing dan bentuk tubuhku proposional seperti jam pasir. Karena berat badan berkurang,wajahku jadi terlihat lebih menarik. Doaku terkabul. Selama kelas 10,aku bahagia dengan teman2 sekelasku. Sama seperti yang aku rasakan saat SD dulu. Tapi untuk kesekian kalinya aku terlalu cepat senang... Saat naik ke kelas 11,kami berpisah karena perbedaan lintas minat. AKu sekelas dengan yahh.. bisa dibilang dengan siswa unggulan.. IPA 1,2,3 adalah kelas unggulan. Karena lintas minatku sama yah jadi masuk ke salah satu kelas itu. Dari kelas lamaku,kami cuma berempat disini. Jadi kami menjadi seperti orang asing saja. Di tingkat ini aku mulai merasakan yang dinamakan dengan CINTA. aku pernah pacaran beberapa kali namun aku merasa ini yang namanya cinta pertama. Ingat,CINTA PERTAMA TIDAK HARUS PACAR PERTAMA. Tapi masalahnya dengan siswa paling cakep se sekolah (kata orang2)! Kapan-kapan akan aku ceritakan. Tapi aku sadar diri. Tidak mungkin perempuan biasa seperti aku bersama dengan pangeran berhati dingin seperti dia. Seperti dongeng saja. Hahaha.. Namun tuhan tau apa yang terbaik untuk hambanya. Tuhan mendatangkan dia untukku. Di kelas 11,anggota kelasku semuanya ber geng. Hanya aku yang tidak. Jadi aku seperti orang aneh yang duduk sendirian di paling pojok belakang kelas. sendirian sepanjang hari. pergi sekolah,di kelas,istirahat,dan pulang sekolah aku sendirian. aku sering mendengar orang bergunjing tentang aku. "Eh,dia sendirian terus ya. kasian banget" dan macam2 lainnya yang aku tidak ingin ingat. Sang pangeran,sebut si K. K didatangkan tuhan untuk menjadi temanku,sahabatku,abangku,adikku,hingga saat ini (kami gak pacaran kok) dia ingin serius denganku. K itu sangat tampan. tubuhnya tinggi. cuek (kecuali ke aku). bisa berbagai macam olahraga. bisa beladiri. Hafalan al-quran ber juz-juz. agamanya kuat. pintar banget. dan anak kesayangan guru. COWOK PERFECT SEPERTI DI MANGA Karena itu,dia punya banyak fans. kami selalu menyembunyikan kedekatan kami karena dia takut kalau sampai aku dijauhi gara2 dekat dengannya. Dan... yah karena beberapa kejadian,kedekatan kami jadi diketahui banyak orang. Aku mulai disindir,lebih tidak dianggap,dan begitulah.. sedih banget.. Tapi K selalu menyemangati dan menjagaku dari orang-orang yang tidak suka padaku. Dengan K aku bisa menerapkan prinsip GIVE and TAKE dalam hubungan pertemananku (huuaaa friendzone dulu.. but okay until akad ) Pesanku,ALWAYS BE YOURSELF. Jangan takut jika kita tidak punya teman gara2 ingin menjadi diri sendiri. Jangan berubah demi orang lain. Bersabarlah. Tuhan akan mengirimkan seseorang yang tepat dan mungkin tak terduga untuk kamu ajak berbagi semua keluh kesah penderitaanmu dan semua kesenanganmu. Untuk saudariku diluar sana yang memiliki tubuh seperti aku dulu,jangan diet yang berlebihan. jangan menyiksa diri sendiri demi tubuh langsing seperti para artis. Efek buruknya memang tidak langsung kamu rasakan. kamu cantik. semua wanita itu cantik. Kamu cukup cintai dirimu dan diri sendiri. Dengan percaya diri yang baik,kamu akan terlihat cantik. Dan mungkin saja sang pangeran sekolah berhati dingin tertarik dengan confident dan inner beauty yang kamu punya,Girls! ^_^
Wow, you're so cool, keren bgt bisa tetap menjadi diri sendiri. Iya setuju bgt, karena gak semua cowok yg ngeliat cewek dari wajah/body nya. Banyak jg kok cowok2 cerdas yg suamiable yg ngeliat cewek dari inner beauty nya hehe
Kalau dia memiliki banyak hafalan sampai berjuz juz, maka pahamilah hal itu bukan hafalan biasa seperti pelajaran pada umumnya. Menjaga hafalan Qur'an tidak cukup hanya dengan membacanya setiap hari, namun yg terpenting adalah menjaga akhlak perilaku. Hafalan pelajaran umum tidak akan luntur jika seseorang itu melakukan dosa besar, namun aku berani taruhan berapapun jumlahnya bahwa hafalan Al-Qur'an PASTI HILANG (menjadi gelap) jika seseorang itu tidak pandai pandai menjaga dirinya dari perbuatan dosa besar. Oleh sebab itu, kalau kamu sayang dengan lelaki tersebut, sayangilah hafalannya karena tidak semua orang memiliki kesempatan menjaga Al-Qur'an.