Huff, assalamu alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Hm, sejujurnya aku sedang bimbang, bingung, stress, depresi, (berlebihan sumpah). Begini. Aku sudah menyiapkan banyak rencana agar membuat kehidupanku lebih teratur dan rapi. Tapi aku terjebak, pada satu pertanyaan. "Tetapkan tujuan sebelum memulai pembelajaran, agar lebih termotivasi. Apa tujuan anda?" Itu adalah kalimat yang ditujukan saat sedang mencari cara untuk membuat jadwal belajar. Sampai saat ini, aku sebenarnya belum menemukan apa tujuanku. Aku sedang sibuk memperdalam agamaku, tapi tak tertarik masuk bidang agama. Menjadi dokter bedah bukanlah cita-citaku yang sebenarnya, itu adalah impian orangtuaku; mereka mengharapkan aku masuk di jurusan itu. Padahal aku masih di sekolah menengah pertama. Penulis adalah cita-citaku yang sebenarnya. Tapi karena kemampuanku yang kurang dalam menulis, aku memilih berhenti dan hanya membuat cerita sembarangan (tidak diteruskan). Huft. Orang bilang kita harus mencari jati diri kita sendiri. Aku sangat bingung. Apa ini sudah biasa dialami orang lain? Kupikir...pertama-tama adalah percaya diri. Aku harus memercayakan diriku pada kemampuanku. Aku masih belum tahu dengan baik apa kemampuanku. Karena stress aku jadi sulit mengatur emosionalku agar tidak menangis. Hah, kenapa juga sih aku menangis hanya karena hal seperti ini? Aku tidak menyangka aku selemah itu. Aku jadi tidak fokus memikirkan apa saja kemampuan yang aku miliki. Kedua adalah menetapkan motivasi dan tujuan. Menurutku jangan tujuan yang terlalu muluk. Boleh sih, tapi jatuhnya terkadang sakit. Lebih baik berharap sedikit; karena jika gagal kita akan merasa tenang dan sudah menyangkanya dari awal. Kalau berhasil? Malah lebih bagus, karena diluar dari apa yang kita bayangkan. Ketiga adalah menyusun rencana. Itu adalah hal yang penting. Kita harus menyusunnya sesuai jadwal dan kemampuan belajar. Kalau aku...terkadang sulit belajar di siang hari. Aku anehnya mudah menerima pelajaran dan mudah fokus saat tengah malam. Mengerikan sayangnya. Tapi aku harus membuang kebiasaanku itu. Kesehatan adalah yang paling penting. Keempat yaitu menjalaninya. Terkadang dalam menjalani apa yang sudah kita rencanakan tanpa motivasi atau tekad yang kuat; hanya akan berakhir menjadi impian dan kemalasan akan menjadi alasannya. Aku adalah orang yang setia bersahabat dengan kemalasan. Kini aku harus berhenti melakukannya. Aku sadar diri kalau itu adalah hal yang salah; aku tentu harus mengakhirinya. Kelima, harus ada beberapa larangan. Seperti hal-hal yang dapat menghentikan atau menggodamu agar tidak belajar. Aku paling tidak suka jaman sekarang. Banyak tugas serba online. Banyak pelajaran yang ahrus diakses lewat gadget. Itu adalah kelemahan terbesarku. Gadget adalah hal yang paling harus sangat kujauhi. Aku tahu dampak buruknya, tapi aku terkadang mengacuhkan pesan dari dalam hatiku itu. Kawan-kawan, ada yang bisa membantuku menemukan solusi agar dapat menentukan tujuanku? Bagaimana caranya supaya bisa menemukan tujuanku itu? Huft. Mungkin aku belajar saja dulu, menaikkan prestasiku tanpa bantuan si 'curang'. Doakan agar mendapat petunjuk segera, yah. Makasih sudah meluangkan waktu untuk membaca thread curhatku. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
وعليكم السلام Lanjutkan perdalam agamamu, karena hanya dengan jalan itu akan membuka jalan jalan yg lainnya dalam hidup kamu.