Hai... Usiaku 19 tahun, bukan usia muda lagi memang. Dan untuk masalah percintaan harusnya di usia ini aku bisa lebih dewasa, tapi saat ini justru aku seperti anak kecil, kisah percintaanku ini seperti permainan petak umpet, atau kucing kucingan. Pada awalnya, aku merasa bahwa aku tertarik pada seseorang, fitrahnya setiap manusia ketika menyukai seseorang pasti akan berusaha untuk mendekatinya. Dan ya aku mendekati dia, dan tidak disangka dia memberikan respond kepadaku, senangnya bukan main aku saat itu, aku merasa bahwa perasaan ku kali itu adalah perasaan yang tepat dan akan membuat ku bahagia. Saat aku mulai yakin bahwa aku menyukainya, dan aku selalu senang menghabiskan waktu dengan canda tawanya, sesuatu datang. Seorang sahabatku, namanya Aldy, kami sudah bersahabat sejak lama, kami sangat dekat dan bahkan hampir setiap hari kami berkomunikasi, saat itu tanpa di duga duga Aldy mengatakan padaku bahwa dia menyukaiku, dan dia sungguh sungguh akan hal itu. Reaksi pertama ku pada saat itu adalah, tidak mungkin, dia sahabatku, aku tidak memiliki rasa yang lebih kepadanya, dan aku juga sedang menyukai orang lain. Aku tidak mungkin bersama Aldy, aku bahkan menganggapnya gila karena dia menyukaiku, bagaimana mungkin dia bisa menyukaiku, kita berteman sangat dekat, dia selalu bercerita tentang wanita yang disukainya, akupun begitu, namun sekarang dia bilang bahwa aku lah orang yang dia suka. Aku benar benar bingung saat itu, disisi lain, sebenarnya aku belum memberitahu Aldy bahwa aku sedang menyukai seseorang, karena seseorang itu adalah teman dekat Aldy, namanya Arif, aku menyukai Arif terlebih dahulu sebelum Aldy menyukaiku. Aku tidak bisa mengatakan itu pada Aldy, aku menyimpan semuanya, karena mereka bersahabat dekat, aku tidak mau merusak persahabatan mereka, namun imbasnya, pada saat itu persahabatanku dengan Aldy lah yang terganggu. Aku dan Aldy menjadi jarang berkomunikasi semenjak dia mengatakan hal itu, jujur saja pada saat itu aku tidak terlalu peduli, karena aku senang ada Arif di dekatku, dia selalu membuat ku tertawa, dia sangat menyenangkan, dan dia membuatku sejenak lupa akan Arif, benar benar lupa. Hingga suatu saat Arif mengatakan bahwa dia menyukaiku, rasanya sangat senang sekali, senang sekali, itu pertama kalinya aku disukai oleh orang yang aku sukai, aku lantas mengatakan bahwa aku juga menyukainya, lebih dulu dan lebih awal. Aku pun resmi bersama dengan Arif saat itu. Masalah datang setelah ini, masalah yang ada di diriku sendiri, rasa bimbang dan perasaan aneh yang selalu menghampiriku setiap kali aku teringat akan apa yang sudah aku lakukan. Aldy, Aldy datang lagi ke hadapanku, dengan semua ceritanya bahwa dia menyukaiku dan sakit hatinya saat dia tau aku dekat dengan sahabatnya, yaitu Arif. Aku berkata pada Arif "Rif, jangan kasih tau Aldy kalau kita jadian. Aku gaenak sama dia, biar aja dia taunya kalo kita cuma deket" Dan ya Aldy pun tidak pernah tau, tapi disitu perasaan yang aneh muncul, aku merasa bahwa ada sesuatu yang terasa salah, setelah aku bersama dengan Arif, aku selalu merindukan sosok Aldy, tentang bagaimana pertemanan kita dulu yang begitu dekat, bagaimana dia dulu selalu ada untukku, tapi aku meninggalkan sahabatku itu karena aku menyukai orang lain. Aldy pun selalu membuatku merasakan sesuatu yang terasa tidak jelas, yang bahkan aku sangat tidak suka saat aku merasakannya. Perasaan itu berkata bahwa "Aku juga sayang Aldy". Aku baru merasakannya karena aku telah kehilangan sahabatku itu, karena Arif. Saat itu aku seperti tidak memahami diriku sendiri, aku bersama dengan Arif, tapi aku menyayangi Aldy. Sampai akhirnya Arif merasa ada yang aneh dengan diriku "kenapa rasanya sekarang semuanya beda? Kamu udah gak kaya dulu lagi, aku tau kamu deket sama Aldy, dan itu bikin aku mikir bahwa selama ini aku cuma ke GR an aja nganggep kamu beneran suka sama aku, karena sikap kamu terlalu biasa ke aku, disaat aku bener bener sayang sama kamu" Aku tidak mau menyakiti perasaan Arif, biar bagaimanapun juga dulu aku yang mendekatinya, saat itu dia bersama dengan wanita lain, tapi dia meninggalkan wanita itu untuk diriku. Aku selalu bilang "Tenang aja, kamu gak ke GR an doang, kamu kan tau dari awal aku emang open duluan ke kamu". Aku berusaha sebisa mungkin untuk menutupinya, tapi kurasa hatiku berteriak, ternyata aku tidak bisa sepenuhnya meninggalkan Aldy, dia tetap ada dalam bagian penting di hidupku, aku juga menyayangi Aldy, dan Aldy pun menyayangiku. Aku berusaha menjalani semuanya senormal mungkin, aku bersama Arif, dan aku tetap dekat dengan Aldy. Banyak temanku yang berkata bahwa aku tidak bisa seperti itu terus, aku tidak bisa menjalin hubungan seperti ini, berusaha menjaga dua perasaan yang berbeda. Jujur sebenarnya hal itu memang menyakitkan bagi diriku, tapi aku tidak mau menyakiti mereka, mereka sudah terlalu baik kepadaku. Setidaknya aku harus bersikap baik kepada mereka berdua. Tapi sekarang aku tidak bisa menahannya lagi, aku tetap tidak mau menyakiti mereka tapi perasaanku rasanya sakit sekali. Aku harus bagaimana...
Ketika aku diposisi aldy, orang yang suka dengan temannya tapi ga pernah bilang. aku menjauh darimu. Supaya saat melihat kamu tertawa dengannya aku ga perlu tau. Sebaiknya aku usahakan yang terbaik dengan pilihan kamu sekarang. Jangan egois dengan perasaan kamu sendiri. Sikap kamu bisa dicap jelek. Fokus yang penting" aja ya
Jangan mikirin perasaan kmu aja, coba pikirin gimna prasaan aldy saat itu/sekarang.. bayangin kmu ada diposisi aldy.. jd mnrutku aldy menjauh wajar aja.. ga smua org mampu bertahan org yg disukai tertawa, bercanda sm sahabat sendiri.. itu nyesegg sumvah hehe
Lebih tepatnya si lagunya nidji-hapus aku dulu sih aku milih biarin aja dia jadian sama temenku, malah aku bantuin mereka deket. Eh taunya setelah putus temenku malah jauhin aku. Hahaha